• HOME
  • Peristiwa
  • Kriminalitas
  • Metro
  • Politik
  • Daerah
    • Tanjung Pinang
    • Karimun
    • Natuna
    • Anambas
    • Lingga
    • Bintan
  • Video
  • Shopping
  • Indeks

Update Terbaru

• Bupati Meranti Adil Anggarkan Rp12,5 Miliar untuk Program Beasiswa      • Menteri Tjahjo Minta Kepala Daerah Ganti Anak Buah yang Tak Bisa Kerja      • Ratusan Polisi di Lingga Mulai Disuntik Vaksin Covid-19      • 8 Manfaat Emas, Mulai dari Investasi hingga Kecantikan      • Menristek Sebut Varian Baru B119 Belum Berdampak Kinerja Vaksin Covid-19      • Minda Guru      • Edhy Prabowo Bantah Berbincang dengan Eksportir Benur      • Artis Rina Gunawan Meninggal Dunia      • Karhutla di Meranti, Petugas Pastikan Api Benar-benar Padam di Lahan Gambut      • Polsek Belakangpadang dan Persatuan Wanita Vihara Dharma Bagi-bagi Nasi Kotak     
Batamnews > Pendidikan

Perjuangan Guru SD di Lingga, Lewati Jembatan Lapuk hingga Bibir Pantai Demi Mengajar

Jumat 26 Juni 2020, 17:39 WIB

Sumiyati dan rekan-rekannya saat melintasi jembatan yang hampir roboh demi mengajar anak didiknya di Tanjung Paku (Foto:tangkapan layar vidio)

Lingga - Banyak cerita tentang perjuangan seorang guru untuk mengajar demi mencerdaskan anak bangsa. Terutama para guru yang mengajar di daerah pelosok.

Mengajar di pelosok bukanlah hal yang mudah dilakukan setiap orang. Hanya yang memiliki kemauan kuat dia bersedia mengabdi di daerah ini.

Para guru harus berjuang melewati jalan yang sempit setiap hari untuk pergi mengajar ke sekolahnya. Bahkan, jalan yang dilewati tak ubah seperti jalan warga pergi ke kebun.

Seperti yang dialami beberapa orang guru di SDN 014 Singkep Barat,  Tanjung Paku, Desa Marok Tua, Kecamatan Singkep Barat, Kabupaten Lingga, Kepulauan Riau ini. Mereka harus berjuang memacu sepeda motornya melalui jembatan yang hampir roboh hingga melewati bibir pantai.

Sumiyati merupakan salah satu guru yang sudah belasan tahun melintasi jalan tersebut. Setiap pagi, ia dan beberapa rekannya melintasi jalan setapak dari Marok Tua menuju Tanjung Paku.

Diguyur hujan hingga teriknya panas sudah menjadi hal biasa bagi ia dan rekannya. Memang, untuk sampai ke Tanjung Paku ada jalan lainnya yang bisa dibilang cukup layak. Hanya saja, jika berangkat dari Desa Marok Tua, jaraknya cukup jauh. Ketika hari hujan, jalan yang masih tanah itu juga licin.

"Untuk pergi mengajar ke Tanjung Paku itu, kami dari Marok Tua ada simpang jalan ke Tanjung Yet, tempat orang pergi menyuluh udang. Jalan itu lah yang kami lewat untuk mengajar anak-anak," kata Sumiyati kepada Batamnews, Jumat (26/6/2020).

Jembatan yang dilalui Sumiyati dan beberapa rekannya ketika mengajar ke SDN 014 Singkep Barat di Tanjung Paku (Foto:tangkapan layar vidio)

Perempuan yang berstatus sebagai guru honorer ini mengaku, untuk berangkat mengajar, ia biasa menumpang dengan rekannya yang juga seorang guru honorer. Ia mengaku tak mampu jika harus mengendarai sepeda motor sendirian dengan kondisi jalan dan jembatan yang hampir roboh.

"Kalau saya sendiri tak mampu lah mau lewat jalan itu. Tanahnya gembur, lewat bibir pantai, terus jembatannya sudah parah rusaknya," ujarnya.

Dari Marok Tua menuju SD tempatnya mengajar, Sumiyati mengatakan bisa menghabiskan waktu sekitar 1 jam perjalanan. Jika jalan yang dilewati mulus, 1 jam bukanlah waktu yang lama. Namun, dikarenakan kondisi jalan yang jauh dari kata sempurna, 1 jam perjalanan sangatlah jauh.

Bahkan, jika diguyur hujan, air sungai kerap kali naik di atas badan jembatan. Jika tak ada keahlian, jangan coba-coba melewati jembatan tersebut, karena bisa saja Anda terjatuh.

"Kalau kami dari Marok Tua mau ke Tanjung Paku lewat Resang, hampir 2 jam baru sampai. Makanya kami rela lewat jalan yang rusak itu. Tak tahan bensin kalau kami lewat Resang, mau dua kali lipat," keluh perempuan yang sudah 13 tahun mengabdi sebagai guru honorer ini.

Ia menjelaskan, murid di SDN 014 Singkep Barat tersebut berjumlah 17 orang. Ia sendiri mengajar untuk siswa kelas 5.

"Kalau kemarin, semua guru yang mengajar di SDN 014 Tanjung Paku ini lewat jalan Marok Tua juga. Tapi karena jalan Resang sudah ada pengerasan, jadi guru yang dari Dabo, lewat jalan Resang. Tinggal kami bertiga saja yang dari Marok Tua lewat jalan ini," tuturnya.

Ia berharap, kedepannya akses jalan menuju Tanjung Paku lebih layak. Sehingga, baik mereka sebagai tenaga pendidik, maupun warga Tanjung Paku sendiri mudah dan nyaman untuk keluar masuk kampung.

(ruz)
Editor       : Rhuuzi Wiranata
# Lingga# Sosok# Guru daerah pelosok# Kepulauan Riau


FOLLOW US :

Berita Terkait :
Jumat, 26 Juni 2020 - 17:39 WIB

Pemilih Potensial Pilkada Kepri 2020 Capai 1,3 Juta

Jumat, 26 Juni 2020 - 17:39 WIB

Camat Singkep Selatan Dukung Pemekaran Pulau Berhala Jadi Kelurahan Berlian

Jumat, 26 Juni 2020 - 17:39 WIB

Basarnas dan Lintas Sektor di Natuna Sepakat Bentuk Grup Khusus Pencarian Nelayan Hilang

Jumat, 26 Juni 2020 - 17:39 WIB

Kasat Intelkam dan Reskrim Polres Natuna Dimutasi


Baca Juga :
Senin, 01 Maret 2021 - 17:39 WIB

Nasabah Asuransi Bumi Putera di Batam Mengadu ke DPRD

Minggu, 28 Februari 2021 - 17:39 WIB

Menteri Trenggono Larang Ekspor Benih Lobster

Selasa, 02 Maret 2021 - 17:39 WIB

KPK Selesai Obok-obok 4 Lokasi di Bintan, Termasuk Rumah Apri Sujadi

Senin, 01 Maret 2021 - 17:39 WIB

Pemerintah Siapkan Rp2,9 Triliun untuk Diskon Pajak Mobil Baru


Komentar Via Facebook :



Tag Terpopuler
#
Apri Sujadi

#
Pelantikan Bupati-Wakil Bupati

#
Ikan Berwajah Manusia

#
Unik

#
Model

#
Gajah

#
Asuransi

#
Bumi Putera

#
Yudi Ramdani

#
korupsi BPHTB Tanjungpinang

Berita Terpopuler
1
Bupati Bintan Kembali `Menghilang` usai Dilantik, Kemana?

dibaca 11923 kali

2
Polisi Cek Ikan Berwajah Mirip Manusia yang Ditemukan di Rote Ndao NTT

dibaca 8913 kali

3
Pengakuan Model Rusia Berfoto Tanpa Busana di Atas Punggung Gajah di Bali

dibaca 6298 kali

4
Nasabah Asuransi Bumi Putera di Batam Mengadu ke DPRD

dibaca 6107 kali

5
Jaksa Jebloskan Yudi Ramdani ke Sel Tahanan Polres Tanjungpinang

dibaca 5937 kali

6
Menteri Trenggono Larang Ekspor Benih Lobster

dibaca 4749 kali

7
Pabrik Milik PT Rapala di Batamindo Kebakaran

dibaca 4539 kali

8
Polisi Kawal Kedatangan 270 Vial Vaksin Tahap II di Karimun

dibaca 3872 kali

9
KPK Selesai Obok-obok 4 Lokasi di Bintan, Termasuk Rumah Apri Sujadi

dibaca 3859 kali

10
Pemerintah Siapkan Rp2,9 Triliun untuk Diskon Pajak Mobil Baru

dibaca 3803 kali

Suara Pembaca

5 hari lalu

Soft Launching The Monde City Batam, Puri Optimis Pemasaran di Tengah Pandemi
Batam -  Proyek properti The Monde City digadang menjadi Hunian 'high rise apartment' berkualitas dengan harga terjangkau. Dikembangkan
Kolom dan Opini

1 tahun lalu

Daya Saing Batam di Tepi Jurang?
Losing Competitiveness DALAM empat bulan terakhir ini kita dijejali dua peristiwa yang saling bertolak belakang. Peristiwa pertama, betapa kita gegap

1 tahun lalu

Kill or To Be Killed, is it Still Relevant?
BENARKAH dunia bisnis saat ini sudah seperti rimba belantara, siap membunuh atau terbunuh, seperti judul tulisan ini, kill or to be killed, cut-the-throat, or
Advertorial

3 bulan lalu

Promo Big Surprise, Electonics City Beri Hadiah Langsung Pembelian di Atas Rp 1 Juta
Batam - Electronics City mengadakan promo menarik untuk merayakan hari jadi ke-19. Promo ini bertemakan “Big Surprise”.
 


 
Download Aplikasi Android Suara.com
  • Berita
    - Nasional
    - Internasional
    - Peristiwa
    - Nusantara
    - Sumatera Utara
    - Riau
  • Daerah
    - Tanjungpinang
    - Karimun
    - Natuna
    - Anambas
    - Lingga
    - Bintan
    - Meranti
  • Kategori
    - Olahraga
    - Ekonomi
    - Properti
    - Tekno
    - Seleb
    - Kuliner
    - Female
  • Kategori
    - Travel & Hotel
    - Gaya Hidup
    - Otomotif
    - Video
    Kode Pos
    - Batam
  • Ragam
    - Batamsiana
    - Komunitas
    - Opini
    Serumpun
    - Malaysia
    - Singapura
  • Sosial Media
    - Facebook
    - Twitter
    - Instagram
    - Rss Feed







© 2015 - batamnews.co.id          Desain By :Aditya Tentang | Redaksi | Disclaimer | Pedoman | Info Iklan | Iklan Baris