Progres Pembangunan IPAL Bengkong Sadai Capai 93 Persen

Progres Pembangunan IPAL Bengkong Sadai Capai 93 Persen

Progres pembangunan IPAL di kawasan Bengkong Sadai yang telah mencapai 93,8 persen. (Foto: istimewa)

Batam - Pembangunan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) atau Waste Water Treatment Plant (WWTP) di kawasan Bengkong Sadai terus digesa Badan Pengusahaan (BP) Batam. 

IPAL Bengkong Sadai yang menjadi lokasi pengolahan atau recycling air limbah menjadi air baku telah mencapai 93,8 persen proses penyelesaian parsialnya hingga pekan ketiga Mei 2020. 

IPAL yang dibangun di atas lahan seluas 7 hektare di Bengkong Sadai ini akan dibangun dengan tampilan yang asri dengan banyak pohon hijau. Bagian atas akan ditanam pohon yang merambat sebagai salah satu indikator treatmet pengolahan air limbah. 

Ke depannya pengolahan air limbah di WWTP juga akan menggunakan teknologi bakteri yang ramah lingkungan untuk menangkap bau air limbah dengan kedalaman 5,5 meter. 

"Teknologi yang kami gunakan merupakan teknologi dari Korea, Kemudian kami rubah menggunakan teknologi terkini yaitu bakteri penghilang bau yang ramah lingkungan untuk treatment utamanya," kata Manager Pengelolaan Lingkugan BP Batam Iyus Rusmana. 

IPAL Bengkong Sadai akan memiliki kapasitas 20.000 meter kubik perhari dan menghasilkan kompos 18 kubik per hari. Proyek ini ditargetkan selesai pada akhir 2020. Dengan target 11 sambungan rumah di kawasan Batam Kota pada tahap pertama.

Sejarah Pembangunan IPAL

Progres pembangunan proyek IPAL di Batam, sudah dimulai sejak Agustus 2017. Proyek ini merupakan kerjasama dengan pemerintah Korea Selatan melalui pinjaman lunak (softloans) Economic Development Coorperation Fund (EDCF) sebesar USD 43 juta. 

Proyek ini dikerjakan oleh Hansol EME dan konsultannya Sunjin dari Korea Selatan. Namun untuk subkon-nya menggunakan jasa dari dalam negeri. 

Pembangunan IPAL atau WWTP tersebut diperlukan karena saat ini Batam tak lagi memiliki kemampuan mengolah limbahnya sendiri. Proyek IPAL juga dimaksudkan untuk menjaga kualitas air dan kesehatan masyarakat berdasarkan penetapan rencana sarana air limbah dan perlindungan terhadap sumber daya air. 

Proyek IPAL sebelumya pernah dibangun oleh BP Batam pada 1995. Namun kapasitasnya hanya 33 liter per hari. Proyek IPAL yang saat ini tengah dibangun, merupakan upgrade dari IPAL yang sudah ada di Batam.

Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews