Kematian Akibat Corona di Amerika Serikat Tembus Hampir 2 Ribu Per Hari

Kematian Akibat Corona di Amerika Serikat Tembus Hampir 2 Ribu Per Hari

Ilustrasi.

Washington - Angka kematian terkait kasus virus Corona atau Covid-19 di Amerika Serikat tertinggi di dunia. Dalam satu hari, ada 1.939 orang meninggal di berbagai wilayah negara itu.

World of Buzz melansir saat ini tercatat lebih dari 400 ribu orang di AS terinfeksi virus tersebut. Angka kematian terbaru diperoleh dari penghitungan oleh Universitas Johns Hopkins pada Selasa (7 April 2020) malam.

Mengingat lonjakan baru dalam kematian, ini meningkatkan jumlah total kematian di Amerika Serikat menjadi 12.722 pada Selasa (7/4/2020) malam, waktu setempat.

Hal itu membawa Amerika Serikat dekat dengan beberapa negara yang paling parah terkena dampak dunia oleh Covid 19, termasuk Italia dengan 17.127 meninggal dan Spanyol dengan 13.798 pasien meninggal.

Saat ini, Negara Bagian New York menyumbang lebih dari sepertiga dari semua kasus Covid-19 yang dikonfirmasi AS. Tetapi gubernur Andrew Cuomo telah menunjukkan bahwa tingkat perlambatan rawat inap terkait Covid-19 dan inkubasi ventilator membuktikan fakta bahwa langkah-langkah jarak sosial yang diambil di New York bekerja.

 

Donald Trump Salahkan WHO

Presiden Amerika Donald Trump dengan tajam mengkritik Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) hari Selasa, menuduhnya terlalu fokus pada China dan mengeluarkan nasihat buruk selama terjadi wabah virus corona.

“WHO benar-benar gagal,” kata Trump dalam cuitannya di Twitter. “Sebagian besar didanai oleh Amerika Serikat, namun sangat sentris China. Kami akan mengawasinya. Untungnya saya menolak saran mereka supaya perbatasan kami terbuka bagi China sejak awal. Mengapa WHO memberi kami rekomendasi yang salah?”

WHO tidak menanggapi permintaan kantor berita Reuters untuk memberikan komentar.

Tanggal 31 Januari, organisasi kesehatan PBB itu menyarankan agar negara-negara tetap membiarkan perbatasan masing-masing terbuka walapun ada wabah itu, meskipun WHO juga mengatakan negara-negara punya hak untuk mengambil langkah-langkah guna melindungi warganya. Pada hari yang sama, Pemerintahan Trump mengumumkan pembatasan perjalanan dari China.

Kaum konservatif Amerika semakin sering mengkritik WHO dalam masalah pandemi global ini, dan mengatakan mereka menggunakan data yang salah dari China tentang perebakan wabah virus corona.


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews