Besok Dioperasikan, Begini Fasilitas RS Khusus Corona Pulau Galang

Besok Dioperasikan, Begini Fasilitas RS Khusus Corona Pulau Galang

Presiden Jokowi meninjau ruangan di RS khusus Covid-19 yang disiapkan pemerintah di Pulau Galang, (Foto: Rusman/Biro setpres)

Batam - Rumah Sakit khusus Covid-19 di Pulau Galang, Kota Batam, Provinsi Kepri akan mula dioperasikan besok. Kendati masih menunggu waktu sepekan untuk bisa menampung pasien. Ada tiga klaster perawatan di lokasi ini.

Juru bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Provinsi Kepulauan Riau, Tjetjep Yudiana mengatakan tiga klaster tersebut akan segera beroperasi.

"Tiga klaster tersebut yakni Klaster Orang Tanpa Gejala (OTG), Pasien Dalam Pengawasan (PDP) dan ICU berkenaan negatif untuk pasien positif Covid-19," kata Tjetjep, Minggu (5/4/2020).

Tjetjep menjelaskan, bahwa klaster OTG ada sebanyak 260 kamar, klaster PDP disiapkan sebanyak 100 kamar, dan 20 kamar ICU untuk pasien positif Covid-19.

Nantinya Rumah Sakit ini jelas Tjetjep akan ada sekitar 50 tenaga medis dan paramedis yang menjadi sukarelawan yang diterjunkan. Selain itu akan ada tambahan dari Kementerian Kesehatan yang akan mengirimkan sekitar 100 tenaga medis dan paramedis.

"Semua tenaga medis dan paramedis ini untuk memperkuat SDM di Rumah Sakit Galang ini," ujar Tjetjep.

Untuk tenaga nonmedis yang dibutuhkan di rumah sakit ini sudah mulai direkrut sejak beberapa pekan lalu.  "Untuk ketersediaan tenaga non medis ini menjadi tanggungan pemerintah daerah pemerintah Provinsi Kepri dan pemerintah Kota Batam," terangnya.

Tjetjep menambahkan, Kapasitas Rumah Sakit Galang direncanakan mencapai seribu ruangan. Namun pengembangannya disesuaikan dengan kebutuhan.

Rumah Sakit khusus Corona di Galang nantinya akan berada di bawah kendali Kodam I/Bukit Barisan. Struktur organisasi rumah sakit telah dibentuk oleh PANGDAM I/Bukit Barisan.

 

Operasional RS Khusus Infeksi Galang ini akan mulai beroperasi pada 6 April 2020 besok, Namun tidak serta-merta dapat langsung menerima pasien. 

Alasannya, pihak pengelola rumah sakit masih melakukan penyesuaian, termasuk uji fungsi berbagai peralatan medis, dan uji tugas SDM di setiap bagian yang dipersiapkan. 

"Ini membutuhkan waktu sekitar sepekan sebelum menerima pelayanan Pasien Covid-19," ucap Tjetjep.

Tjetjep berharap, kepada rumah sakit rujukan dan yang memberi pelayanan terhadap pasien Covid-19 diminta untuk tetap memberikan pelayanan kepada pasien Covid-19, jangan lantas segera merujuk ke Rumah Sakit Galang. 

"Komunikasi antara rumah sakit rujukan dengan manajemen Rumah Sakit Galang sangat diperlukan agar tidak menimbulkan masalah di kemudian hari," harapnya.

 

Presiden Joko Widodo suda meninjau kesiapan Rumah Sakit (RS) Darurat Penanganan Covid-19 pada Rabu, 1 April 2020 lalu. 

Pembangunan fasilitas ini merupakan instruksi langsung Jokowi pada awal Maret 2020 lalu kepada jajaran terkait.

Fasilitas di Pulau Galang itu merupakan rumah sakit darurat untuk penanganan Covid-19 kedua yang disiapkan oleh pemerintah setelah sebelumnya telah mengoperasikan RS serupa di Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta.

Presiden mengatakan bahwa sejumlah fasilitas tersebut dipersiapkan untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan ke depannya. Namun, ia berharap agar fasilitas yang ada tersebut nantinya tidak digunakan oleh karena meningkatnya pasien terpapar virus korona yang membutuhkan perawatan.

"Sejak awal saya sampaikan, ini dibangun memang untuk menyiapkan itu. Kita harapkan enggak dipakai. Nanti kalau sudah semuanya selesai baru ini akan kita alihkan pada penggunaan yang lain. Rencananya memang untuk rumah sakit penyakit-penyakit menular dan riset," ujarnya selepas peninjauan.

Untuk diketahui, RS Darurat di Pulau Galang tersebut memiliki tiga zonasi yang memiliki peruntukannya masing-masing. Zona A merupakan fasilitas penunjang bagi para dokter dan paramedis yang menangani pasien Covid-19 di pulau tersebut. Sementara Zona B diperuntukkan bagi fasilitas medis dan tempat isolasi serta observasi bagi pasien yang dirawat.

Selain itu, pemerintah juga menyiapkan Zona C yang saat ini difungsikan sebagai area cadangan untuk pengembangan fasilitas-fasilitas lainnya di area rumah sakit yang sekaligus akan dijadikan pusat riset tersebut.

RS Darurat tersebut direncanakan untuk memiliki daya tampung sebanyak 1.000 tempat tidur yang dalam situasi saat ini diperuntukkan untuk merawat dan mengisolasi pasien Covid-19.


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews