Jurnalis 5 Jam Telantar di RS Rujukan Akhirnya Meninggal, WD: Pak Jokowi Saya Tak Kuat Lagi

Jurnalis 5 Jam Telantar di RS Rujukan Akhirnya Meninggal, WD: Pak Jokowi Saya Tak Kuat Lagi

Willy Dreeskandar (Foto: Ist)

Tangerang - Berita duka datang dari jurnalis otomotif senior Willy Dreeskandar. Setelah diserang penyakit Covid19 dan tak terurus selama lima jam di RSUD Tangerang, pria yang dikenal dengan inisial F-16 ini meninggal dunia kemarin subuh, Kamis (26/3).

Menurut dia, wafatnya Willy akibat serangan penyakit COVID-19. Sejak dinyatakan positif oleh pihak kesehatan, almarhum segera mendapatkan perawatan di RS Eka Hospital BSD. Bahkan kondisi Willy sempat membaik, tetapi kembali memburuk. Nyawa Willy tak bisa diselamatkan.

Sebelumnya, Willy menyampaikan keluh kesahnya melalui akun medis sosial Twitter pribadinya.

Seperti dilansir akun Twitter @WillyF16, Ia mencurahkan isi hatinya dan meminta tolong kepada Presiden Joko Widodo serta Menteri Kesehatan untuk diberikan jalan agar bisa dirawat di rumah sakit rujukan.

"Pak Jokowi & Dr Terawan. Smg Bpk2 sehat. Mhn bantuan RS rujukan. Smlm sy d RSUD Kab Tangerang, 5 jam tanpa tindakn. Sy tdk kuat. Skrg sy di Eka Jaya Hospital, BSD. Hrs blk lg k RSUD. Maaf mrepotkn. Trm ksh. Wass.

Willy Dreeskandar 087845198383 / 082211555516," tulisnya, Jumat (21/3) lalu.

Sebagai sahabat terdekat, Hendra Noor Saleh, Presiden Direktur PT Dyandra Promosindo, mengungkapkan kesedihannya melalui media sosial Facebook.

 

"Dan tadi subuh, ketika berita duka itu terbaca di-WA, dan saya sampaikan ke istri. Hati kami laksana teriris silet. Airmata pun tak bisa dibendung. Kesedihan bukan semata lantaran kami sulit datang memberi penghormatan terakhir ke rumah duka. Tapi karena begitu banyak memori ketulusan dan keagungan persahabatan kami," tulis sepenggal cerita dari pria yang akrab disapa Ko Hen tersebut.

Almarhum Willy 'F-16' Dreeskandar, adalah pendiri dan Pemred pertama MOTOR Plus, Willy meninggal di usia 54 tahun. Willy salah satu sosok yang berperan dalam perkembangan dunia otomotif di negeri ini.

Almarhum sedang menempuh pendidikan S2 nya di Program Magister Ilmu Komunikasi Universitas Mercu Buana(UMB) Jakarta. Bukan cuma Pemred MOTOR Plus pertama, Willy F-16 bagian dari pesta motor segala aliran pertama kali di Indonesia.

Pesta motor segala aliran dicreate dengan nama Kenduri Motor Nasional (KEMON) yang digelar pertama kali di sirkuit Sentul pada tahun 2001.

KEMON menggelar road race, dragbike, adventure, kumpul komunitas, dan bursa spare part, dalam waktu dua hari. Semua yang doyan motor segala aliran ada di KEMON yang digelar terakhir kali 2005 di Kemayoran, Jakarta Pusat.

Willy bagian penting kreator KEMON yang dikenang banget banyak anak-anak motor. "Kapan lagi nih Kemon?" tanya beberapa orang yang lewat Facebook sampai tahun ini. Willy meninggalkan banyak kenangan yang asyik buat banyak crew redaksi MOTOR Plus.

Ketelitian, logika kalimat, dan semangat kerja ditularkan ke teman-teman redaksi. Cintanya sama dunia motor sampai-sampai ketiga anaknya diberi nama merek roda dua, Cagiva, Husq, dan Indian.

 

"Jadi wartawan enggak bakalan bikin loe kaya. Tapi, bisa bikin loe gaya. Hehehe," begitu kata Willy ke teman-teman reporter baru angkatan pertama Tabloid MOTOR Plus.

Tabloid MOTOR Plus didirikan Maret 1999, dan Willy sebelumnya penjaga gawang rubrik teknik MOTOR di Tabloid Otomotif sejak 1991. Sekitar 14 tahun lalu, MOTOR Plus berpisah dengan Willy.

Willy mengundurkan diri dari MOTOR Plus dan mendirikan bisnis bengkel modifikasi dan spare part konsep francise dengan nama F-16. Meski sudah tidak di MOTOR Plus, Willy masih tetap serius di dunia roda dua.

 


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews