Wali Kota Batam Harus Buka Peta Penyebaran Virus Corona di Batam

Wali Kota Batam Harus Buka Peta Penyebaran Virus Corona di Batam

Wali Kota Batam HM Rudi saat konpers soal pasien positif corona di Batam(Foto: Batamnews)

Batam - Pemerintah Kota Batam hingga saat ini masih menyembunyikan peta penyebaran virus corona (COVID-19) di Batam, Kepri. Saat ini di Batam terdapat satu orang pasien positif corona berusia 51 tahun.

Ia sempat memiliki sejumlah perjalanan ke sejumlah kota di Indonesia, termasuk Yogyakarta dan Jakarta serta Bogor. Tiga wilayah tersebut sudah dinyatakan sebagai lokasi pandemi virus corona. 

Sebelumnya, wanita tersebut juga sudah pernah dirawat sebagai pasien suspect corona di Batam. Sempat dinyatakan membaik dan bepergian. 

Sepulang dari Bogor, wanita tersebut kembali masuk rumah sakit dan setelah dites, akhirnya dinyatakan positif corona.

Hingga saat ini, Wali Kota Batam HM Rudi belum membuka lokasi pasien tersebut. Warga Batam pun mendesak agar Rudi lebih transparan dalam membuka peta penyebaran di Batam.

"Sebaiknya wali kota membuka data pasien yang positif corona, soal wilayah penyebaran, sehingga warga juga dapat mengantisipasi bersama-sama," ujar Desmita, seorang warga Batam.

Menurutnya, dengan begitu, masyarakat bisa lebih waspada dalam mengantisipasi penyebaran virus corona di lingkungannya. Seperti halnya di Singapura. Sejumlah wilayah yang menjadi penyebaran virus corona dibuka.

Saat ini di Kepri sudah tiga orang dinyatakan positif corona. Kemungkinan angka tersebut akan bertambah.

Saat ini wanita tersebut dirawat intensif di RSUD Embung Fatimah, Batam. Ia sempat menjadi pasien dalam pengawasan (PDP) yang menjalani karantina di RSUD Embung Fatimah

Saat ini terdapat 3 pasien positif corona di Kepri saat ini. Masing-masing berada di Batam, Karimun dan Tanjungpinang.

Kadinkes Kota Batam, Didi Kusmarjadi membenarkan, pasien tersebut sempat menghadiri acara di Bogor. Kegiatan itu melibatkan banyak orang. Bahkan beberapa orang diantaranya dinyatakan meninggal dunia setelah acara tersebut.

“Beberapa orang yang mengikuti acara itu sudah ada yang postif, bahkan ada satu orang sudah meninggal dunia,” kata Didi, kemarin.

Saat ini, pemerintah beserta pihak terkait sedang melakukan penulusuran terhadap 60 orang yang melakukan kontak dekat (close contact) dengan pasien. Mereka akan dikarantina dan ditetapkan sebagai orang dalam pemantauan (ODP).

“Sedang di-tracing (dilacak), ada 60 orang yang close contact dengan pasien tersebut,” ujar Wali Kota Batam, Rudi.


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews