Diskotik di Karimun Jadi Sarang Narkoba. Sebanyak 20 Pemakai Tertangkap

Diskotik di Karimun Jadi Sarang Narkoba. Sebanyak 20 Pemakai Tertangkap

Ilustrasi

BATAMNEWS.CO.ID, Karimun - Badan Narkotika Kabupaten Karimun, Kepulauan Riau, menjaring 20 pengguna narkoba dalam razia di empat tempat hiburan malam  Tanjung Balai Karimun, Jumat dini hari.

"Saya tidak berani bilang  (razia ini) bocor atau tidak. Kalian bisa lihat sendiri, yang namanya bergerak ramai-ramai, kita kan tidak tahu. Bocor saja kita menjaring pengguna narkoba sebanyak 20 orang, kalau tidak bocor mungkin lebih banyak," kata Kepala Badan Narkotika Kabupaten Karimun AKBP T A Rachman di Tanjung Balai Karimun.

Rachman mengatakan, bocor atau tidak razia tersebut, yang penting adalah dilakukan untuk menekan pengguna narkoba di tempat-tempat hiburan.

Ia menuturkan, razia tersebut merupakan bagian dari perang terhadap narkoba sesuai instruksi Presiden Joko Widodo yang menyatakan Indonesia darurat narkoba.

"Kami melaksanakan razia sesuai kewenangan. Sasarannya pengguna narkoba," kata dia.

BNN, lanjut dia, punya tanggung jawab dalam memberantas narkoba, salah satunya melalui razia pengguna narkoba di tempat hiburan malam.

Ia mengatakan, razia tersebut akan terus dilakukan sampai akhir tahun, namun hari dan waktunya belum ditentukan.

"Tidak mungkin kami beritahukan kapan akan razia," ucapnya.

Razia tersebut diikuti personel BNN, Polres Karimun, TNI AD, AL, Satpol PP, POM AD dan POM AL sebanyak 54 orang.

Personel gabungan itu dibagi menjadi empat tim dan melakukan razia secara serentak di empat tempat hiburan, yaitu Pub dan Karaoke Champion Hotel Aston, Karaoke Satria, Pub dan Karaoke Wiko, dan Diskotek Bravo.

Di tempat hiburan ini sudah tak heran lagi peredaran narkoba. Terutama di diskotik Bravo yang cukup bebas peredaran narkoba jenis ekstasi.

Hampir setiap malam pengunjung diskotek dengan bebas mengkonsumsi narkoba yang dapat merusak generasi bangsa tersebut.

Saat petugas memulai razia, keempat tempat hiburan tersebut sepi pengunjung dibandingkan biasanya.  araoke Satria hanya dikunjungi tamu yang menempati dua meja, sedangkan Diskotek Bravo hanya di beberapa meja, bahkan banyak pengunjung yang keluar sebelum petugas datang. Mereka berdiri, "menonton" petugas memasuki ruangan diskotek.

"Sejak tadi memang sudah sepi. Pengunjung sudah banyak yang tahu akan ada razia, sehingga membatalkan niat untuk masuk," kata seorang pelayan tempat hiburan malamr yang enggan disebutkan namanya.

Mereka yang dijaring petugas terdiri atas 12 perempuan dan 8 laki-laki setelah menjalani tes urine di tempat.

Sebagian besar dari 20 orang tersebut adalah pelayan tamu di empat tempat hiburan tersebut.

sumber: antara

 

[snw]


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews