Polisi Belum Tetapkan Tersangka Dugaan Penimbunan Masker

Polisi Belum Tetapkan Tersangka Dugaan Penimbunan Masker

PT Ekasurya Mandiri disinyalir melakukan penimbunan masker dan hand sanitizer. (Foto: Yude/Batamnews)

Batam - Polisi belum menetapkan tersangka terkait indikasi penimbunan masker di sebuah gudang kawasan industri, Sei Panas, Kota Batam, Rabu (4/3/2020) sore. Gudang milik PT Ekasurya Mandiri yang digeledah polisi itu berada di Komplek Inti Batam Bisnis & Industrial Park.

Di sana ditemkan banyak masker dan hand sanitizer. “Kurang lebih sudah satu bulan, barang-barang ini berada di gudang,” ujar Kabid Humas Polda Kepri, Kombes Pol Harry Goldenhardt di lokasi.

Menurut polisi, ada aktivitas menyalahi aturan, pasalnya berdasarkan izin kegiatan gudang itu yaitu distribusi alat-alat industri. Namun saat penggerebekan tersebut ditemukan alat-alat kesehatan berupa masker dan hand sanitizer. “Perizinannya menyalahi aturan,” ujar Kombes Harry.

Barang-barang yang ada digudang itu masker jenis N95 merk jackson sebanyak 4.800 pcs, masker jenis N95 merk 3M sebanyak 1.080 pcs, masker merk Drager sebanyak 1.200 pcs, serta masker merk Actived Carbon Mask sebanyak 32 ribu pcs. Sedangkan untuk hand sanitizer yang diamankan sebanyak 1.800 botol (kemasan 2 liter).

Harry menyebut belum ada tersangka yang ditetapkan. Penyidik Polda Kepri masih akan memeriksa lebih lanjut. “Masih awal, kami akan lakukan pendalaman,” kata dia.

Dibantah oleh PT Ekasurya Mandiri

Disinyalir melakukan penimbunan, General Manajer PT Ekasurya Mandiri, Dedi menepis perusahaannya menyalahi aturan. Dalam perizinan perusahaan itu memang sebagai penyuplai peralatan industri. Dan masker serta hand sanitizer ditegaskannya juga tergolong bahan keperluan untuk industri, bukan hanya kesehatan saja.

“Selama ini kami memang menyuplai ke industri-industri yang ada di Batam, customer kami seperti manufaktur, galangan, outsourching, oil & gas. Jadi bukan ke masyarakat, kami ke pabrik industri-industri di Batam,” tegasnya, kepada wartawan di lokasi.

“Semua barang kami yang ada di sini berhubungan dengan Industri semuanya, bukan barang-barang kesehatan,” ujarnya lagi.

Dedi menyebutkan, untuk barang-barang itu dia mengaku mendapatkannya dari China, Jakarta dan Singapura.

“Jadi kami mengambil barang tergantung dari distributornya donk. Ini kan barang-barang distributor punya. Barang ini kami kirim ke semua segmen industri. Tergantung kebutuhannya, ada puluhan perusahaan,” kata Dedi.


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews