Wabah Virus Corona Bikin Singapura Kehilangan 20 Ribu Wisatawan Tiap Hari

Wabah Virus Corona Bikin Singapura Kehilangan 20 Ribu Wisatawan Tiap Hari

Merlion Park, salah satu ikon Singapura. (Foto: Little Day Out)

Batam - Pariwisata Singapura terpukul seiring dengan mewabahnya virus Corona di awal tahun 2020. Angka kunjungan wisatawan ke negara itu turun sangat signifikan.

Direktur Area Indonesia, Singapore Tourism Board (STB), Mohamed Firhan Abdul Salam mengatakan dalam dua bulan tingkat kunjungan wisatawan dunia ke Singapura mengalami penurunan 20-35 persen. 

Pihak yang paling terdampak dari wabah virus Corona di dunia pariwisata adalah travel agen dan hotel. Bahkan tingkat hunian hotel di Singapura menurun drastis di angka 35 persen. 

"Padahal biasanya okupansi hotel di Singapura berada di kisaran 45 sampai 95 persen, kini hanya 35 persen saja,"  kata Firhan di Swissbell Hotel Batam, Rabu (4/3/2020). 

Penurunan ini terjadi karena adanya penutupan penerbangan seperti rute China, dan dua kota di Korea Selatan, Daegu dan Cheongdo. Selain itu di tengah kekhawatiran masyarakat, minat kunjungan dari negara lainnya juga menurun seperti Indonesia.

"Menghadapi tantangan awal 2020 dengan wabah COVID-19. Kami sudah kehilangan 20 ribu orang datang ke Singapura setiap harinya," ujar Firhan. 

Indonesia dengan urutan kedua setelah China sebagai negara kunjungan, masih diharapkan menjadi pasar dalam memulihkan industri pariwisata di Singapura. 

Singapura mencatat, pada 2019 Indonesia menyumbangkan 3,110 juta kunjungan naik 3 persen dari tahun sebelumnya dan pembelanjaan 2,26 miliar SGD atau mengalami kenaikan 6 persen dari tahun sebelumnya. 

Jumlah kunjungan dan pendapatan pariwisata dari wisatawan Indonesia ke Singapura mencapai rekor pertumbuhan absolut tertinggi di 2019. Tingkat hunian hotel dan minat belanja juga meningkat. 

Namun, STB telah menerapkan portofolio pasar yang beragam. Berbagai lokasi pariwisata di Singapura, masih terbuka untuk wisatawan, terutama Indonesia. 

Meski industri dan bisnis pariwisata Singapura tetap terbuka, beberapa tindakan serius telah diimplementasikan oleh STB untuk melindungi kesehatan dan keamanan seluruh wisatawan, termasuk dari Indonesia, dengan membentuk Tourism Recovery Action Task Force.

Recovery Action Task Force merupakan tim yang terdiri dari para stakeholder yang berasal dari sektor publik dan swasta, termasuk STB. Tim ini dibentuk untuk membuat rencana pemulihan dan penumbuhan tingkat kesehatan. 

"Dengan dukungan dari industri dan melalui joint taskforce yang terbentuk. kami akan terus membangun kapabilitas, melakukan transformasi dalam bisnis pariwisata kami, dan bangkit dengan kuat setelah terpaan COVID-19," ungkap Chief Executive STB, Keith Tan. 


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews