Batam - Impor pangan dari China resmi dihentikan pemerintah seiring dengan mewabahnya virus Corona. Batam sebagai salah daerah pengimpor juga berhenti mendatangkan pangan dari Negeri Tirai Bambu itu.

Selama ini, Batam mendatangkan berbagai jenis pangan dari China sesuai dengan kuota yang ditetapkan pemerintah. 

China menduduki peringkat tiga negara pengimpor pangan ke Batam. Disusul Singapura untuk bahan baku produksi, dan Malaysia dengan impor pangan beku dan kemasan. 

Impor pangan jenisnya beragam. Mulai dari produk hortikultura hingga pangan kemasan, dengan total impor senilai Rp 12,1 miliar pada 2019.

Batam juga diketahui mengimpor produk bawah laut dari China, khususnya ikan segar. Impor ikan dilakukan untuk mengantisipasi minimnya stok saat Musim Utara.

Kepala Subseksi Pengawasan dan Pengendalian Data Informasi Balai Karantina Perikanan Kota Batam, Dwi Sulistyono mengatakan jenis ikan yang diimpor adalah Kembung dan Makarel.

"Tapi stok sudah habis sebelum mewabahnya virus Corona," kata Dwi, Selasa (11/2/2020).

Kuota impor ikan di Batam dari Karantina, lanjutnya, juga sudah habis sejak akhir tahun kemarin.

Jumlah impor hasil bawah laut di Batam juga tidak banyak. Selama setahun, impor yang dilakukan Batam dari China hanya sebanyak tiga kali saat musim angin utara.