Ini Alasannya Kenapa Dilarang Mengejek Ukuran Mini Kelamin Pria

Ini Alasannya Kenapa Dilarang Mengejek Ukuran Mini Kelamin Pria

Korban pembunuhan, Asisten Presdir XL Axiata Hayriantira

BATAMNEWS.CO.ID - Jenazah Hayriantira (37) alias Rian, pegawai wanita PT. XL Axiata Tbk yang ditemukan tewas Hotel Cipaganti, Garut, Jawa Barat diketahui dibunuh oleh kekasihnya Andy Wahyudi (38). Korban dibunuh dengan cara dibekap mulutnya kemudian mayatnya dimasukkan ke dalam bak mandi.

Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Khrisna Murti mengatakan, korban dibunuh karena motif pribadi. Sebelum dibunuh, keduanya sempat menginap di hotel tersebut. Ketika berada di dalam kamar, kata Khrisna, pelaku sempat mengajak hubungan intim namun tersinggung lantaran korban menghina alat kelaminnya.

Menyikapi salah satu modus pembunuhan tersebut, karena pelaku tersinggung ucapan korban yang menghina alat kelaminnya, seksolog Boyke Dian Nugraha mengatakan, alat kelamin bagi pria, terutama ukuran seringkali membuat seseorang tersinggung. Pria yang akrab disapa dr. Boyke tersebut menjelaskan ukuran alat kelamin kerap diidentikkan dengan kejantanan.

Menghina kelamin pria sama saja dengan menjatuhkan harga diri.

"Pria kerap mengidentikkan ukuran kelamin dengan kejantanan. Jadi menghina kelamin pria sama saja dengan menjatuhkan pride (harga diri). Hal itu sama saja dengan wanita yang selalu minder jika payudaranya kecil," kata dr Boyke saat dihubungi merdeka.com, Kamis (6/8).

Lebih lanjut, ia menjelaskan selama ini masyarakat menganggap alat kelamin pria yang besar menjadi jaminan kepuasan pasangan dalam berhubungan seks. Padahal, lanjutnya tidak selamanya, ukuran menentukan kepuasan seks seseorang.

"Laki-laki biasa nonton blue film dan membandingkan alat kelaminnya dengan orang Eropa dan Afrika yang memang lebih besar dari orang Asia. Alat kelamin besar itu tidak menentukan kepuasan seks," jelasnya.

dr. Boyke menjelaskan rata-rata alat kelamin pria Asia yang berukuran 11-14 sentimeter sudah dianggap wajar. Jadi, lanjutnya, jangan dibandingkan dengan alat kelamin pria orang Eropa dan Afrika yang berukuran hingga 16 sentimeter.

"Besarnya alat kelamin laki-laki Eropa dan Afrika wajar. Karena tulangnya juga besar," ujarnya.

Karena itu, lanjut pria yang kerap jadi pembicara di televisi itu menambahkan, di Indonesia, jasa membesarkan alat kelamin pria laris. Salah satu contohnya, jasa yang ditawarkan Mak Erot.

"Di beberapa suku di Indonesia, ukuran alat kelamin juga bisa menentukan status seseorang," ujarnya.

sumber: merdeka.com

 

[snw]


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews