Iran Tolak Serahkan Kotak Hitam Pesawat Ukraina International ke AS

Iran Tolak Serahkan Kotak Hitam Pesawat Ukraina International ke AS

Puing reruntuhan pesawat Ukraina International yang jatuh di Iran. (Foto: CNN)

Teheran - Iran tidak akan menyerahkan kotak hitam alias perangkat perekam penerbangan dari pesawat maskapai Ukraina yang jatuh kepada perusahaan Boeing atau pemerintah Amerika Serikat.

Dalam pernyataan yang diterbitkan kantor berita Mehr, Kepala Organisasi Penerbangan Sipil Iran (CAO), Ali Abedzadeh, berkata: "Kami tidak akan memberikan kotak hitam kepada pembuat [pesawat] dan Amerika."

"Kecelakaan ini akan diinvestigasi oleh organisasi penerbangan Iran, namun pihak Ukraina juga dapat hadir selama penyelidikan insiden ini," tambahnya, dilansir BBC.

Pesawat Boeing 737-800 itu jatuh beberapa menit setelah lepas landas dari bandara di Teheran, menewaskan 176 orang.

Iran, menurut aturan penerbangan dunia, berhak memimpin jalannya penyelidikan.

Namun, biasanya Badan Keselamatan Transportasi Nasional AS punya peranan dalam penyelidikan internasional yang melibatkan pesawat buatan Boeing. Namun, badan itu harus bertindak seizin dan seturut hukum negara setempat.

Sejumlah pakar mengatakan hanya beberapa negara di dunia yang mampu menganalisa isi kotak hitam.

Baca: Pesawat Ukraina Jatuh di Teheran, Iran

Dari keterangan Abedzadeh, belum jelas negara mana yang akan menganalisa muatan perekam suara kokpit dan perekam data penerbangan.

Boeing mengaku "siap membantu dalam cara apapun yang diperlukan". Adapun Kanada mengatakan telah menawarkan bantuan teknis.

Pesawat maskapai Ukraina International (UIA) dengan nomor penerbangan PS752 dijadwalkan menuju ibu kota Ukraina, Kiev, dari bandar udara Imam Khomeini di Teheran, Iran.

Pada pukul 06:12 waktu setempat, pesawat itu jatuh—beberapa menit setelah lepas landas.

Saat jatuh, pesawat itu mengangkut 176 orang. Sebagian besar penumpang berasal dari Iran dan Kanada.

Kedutaan Besar Ukraina di Teheran awalnya menuding kegagalan mesin sebagai penyebab jatuhnya pesawat. Namun, pernyataan itu belakangan dicabut seraya menyebut bahwa komentar apapun mengenai penyebab kecelakaan sebelum penyelidikan resmi bukanlah komentar resmi.

Berdasarkan data laman Flightradar24, jarak pandang tergolong baik ketika pesawat jatuh.

Para pejabat maskapai mengatakan seluruh awak kabin berpengalaman.

Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky, memperingatkan agar jangan "berspekulasi atau mengemukakan teori yang tidak diverifikasi terkait bencana" sampai laporan resmi dirilis.

(*)


Komentar Via Facebook :

Berita Terkait

close

Aplikasi Android Batamnews