Batam - Generasi Muda (Gema) Minang bersama seluruh kolompok Minang di Kota Batam menggalang dana untuk bencana alam banjir bandang yang terjadi di Kabupaten Agam dan Kabupaten Solok Selatan, Sumatera Barat.

Ketua Gema Minang, Antonie Lendra mengatakan, penggalangan dana ini dilakukan selama 14 hari di beberapa titik di Kota Batam. Diantaranya, Simpang Gelael, Simpang Kepri Mall, Simpang Baloi, Bandara, Puri Hijau, Alun-Alun Engku Puteri Batam. 

"Kegiatan ini sempat kami lakukan serentak di beberapa titik pada hari Minggu, dan Alhamdulillah bisa terkumpul cukup banyak untuk membantu saudara kita," kata Antonie, Selasa (10/12/2019).

Pada kegiatan penggalangan dana Minggu (24/11/2019), yang dilakukan di empat titik, Antonie mengungkapkan bantuan yang terkumpul sebesar Rp 16.578.000. Sedangkan pada Minggu, (1/12/2019) bantuan terkumpul sebesar Rp 20.730.000. 

Selama 14 hari, total bantuan terkumpul dari penggalangan dana dilapangan sebesar Rp 42.863.000. Bantuan tersebut akan langsung disalurkan untuk memenuhi kebutuhan korban banjir bandang di 2 daerah tersebut. 

"Dengan semangat adik-adik komunitas dan Gema Minang, Alhamdulillah dana terkumpul di masing-masing titik kumpul. Diselenggarakannya kegiatan penggalangan danaini, untuk membantu korban bencana alam di kampung kito," ujarnya. 

Sebelumnya, banjir bandang menerpa dua daerah di Provinsi Sumatera Barat, Kabupaten Agam dan Kabupaten Solok Selatan, akhir November lalu. Banjir bandang di tengah kemarau tersebut, diduga karena pembalakan liar di Cagar Alam Maninjau yang berada di dekat Kabupaten Agam. 

Dari bencana ini ratusan warga di Kabupaten Solok Selatan harus harus mengungsi, dan puluhan rumah hancur. Longsor juga menyebabkan akses jalan di Kabupaten Agam tertutup total akibat material longsor menutupi badan jalan sepanjang 100 meter dengan ketinggian mencapai 10 meter lebih.