Bahaya Batu Ginjal, Kenali Penyebab hingga Cara Pencegahannya

Bahaya Batu Ginjal, Kenali Penyebab hingga Cara Pencegahannya

Ilustrasi

Jakarta - Batu ginjal atau yang dalam istilah medis disebut nephrolithiasis adalah materi keras yang terbuat dari mineral atau garam dan terbentuk di dalam ginjal. Batu ginjal bisa ditemui di sepanjang saluran urin, ureter, kandung kemih serta uretra.

Batu ginjal yang keluar dari tubuh biasanya cukup menyakitkan, tapi tidak akan mengakibatkan bahaya yang permanen. Tapi jika batu ginjal tersangkut di saluran urine dan menyebabkan infeksi atau komplikasi, kalian mungkin membutuhkan operasi untuk mengeluarkan batu ginjal.

Berikut serba-serbi seputar batu ginjal, mulai dari penyebab hingga pengobatannya:

1. Penyebab Batu Ginjal

Batu ginjal tidak memiliki satu penyebab yang pasti, walau begitu ada beberapa faktor yang meningkatkan risiko kalian menderita batu ginjal. Untuk mengetahui penyebab batu ginjal bisa dilakukan dengan mengetahui jenis batu ginjal, sehingga bisa diketahui cara untuk mencegahnya.

Beberapa jenis batu ginjal yang umum ditemukan antara lain:

- Batu kalsium

Kebanyakan batu ginjal yang ditemukan adalah batu kalsium dalam bentuk kalsium oksalat. Oksalat adalah substansi alami yang biasa ditemukan di makanan dan diproduksi secara harian di hati.

Makanan yang tinggi akan oksalat dan bisa menyebabkan batu ginjal antara lain keripik kentang, kacang, cokelat, bit dan bayam. Sebaiknya kurangi konsumsi makanan ini untuk mencegah batu ginjal.

- Batu asam urat

Batu asam urat biasanya terbentuk jika seseorang tidak minum air dalam jumlah yang cukup atau kehilangan cairan tubuh dalam jumlah banyak. Selain itu mereka yang sedang diet tinggi protein dan menderita encok juga bisa terkena batu asam urat.

- Batu struvit

Batu struvit terbentuk sebagai balasan dari infeksi, misalnya infeksi saluran kemih. Batu-batu ini bisa berkembang dan membesar dengan cepat, kadang tanpa peringatan dan gejala.

- Batu sistin

Batu ginjal jenis ini biasanya terbentuk di ginjal seseorang yang memiliki penyakit turunan yang menyebabkan ginjal mengeluarkan asam amino tertentu (cystinuria) terlalu banyak.

2. Gejala

Gejala batu ginjal biasanya baru muncul ketika batu tersebut bergerak di dalam ginjal atau keluar ke ureter (saluran antara ginjal dan kandung kemih).

Pada laki-laki, batu ginjal biasanya ditandai dengan rasa sakit di area selangkangan. Selain itu, hal-hal di bawah ini juga merupakan gejala batu ginjal:

- Darah di urin
- Muntah
- Mual
- Urin berbau sangat tidak sedap
- Demam
- Rasa ingin buang air kecil terus-menerus

3. Faktor Pemicu

Ada beberapa hal yang bisa meningkatkan risiko seseorang terkena batu ginjal, antara lain:

- Sejarah keluarga. Jika seseorang di keluarga kalian memiliki batu ginjal, kemungkinan besar kalian juga akan memiliki batu ginjal.

- Dehidrasi. Kurang minum air sehari-hari bisa meningkatkan risiko munculnya batu ginjal.

- Diet tertentu. Jika seseorang banyak mengonsumsi protein, garam dan gula bisa meningkatkan risiko terbentuknya batu ginjal.

- Obesitas. Indeks massa tubuh yang tinggi, ukuran pinggang yang besar dan kenaikan berat badan terkait dengan risiko terkena batu ginjal.

- Penyakit pencernaan. Operasi bypass lambung, penyakit radang usus atau diare kronis bisa mengakibatkan perubahan dalam proses pencernaan. Perubahan ini bisa mempengaruhi penyerapan kalsium dan air sehingga meningkatkan level zat pembentuk batu di urin.

4. Pengobatan Batu Ginjal

Pengobatan batu ginjal bergantung pada jenisnya. Untuk mengevaluasi bisa dengan mengumpulkan batu yang keluar bersama urin.

Beberapa cara yang biasa digunakan untuk mengobati batu ginjal antara lain menggunakan obat-obatan, lithotripsy (menghancurkan batu ginjal menggunakan gelombang kejut), operasi batu ginjal dan ureteroscopy.

5. Pencegahan Batu Ginjal

Untuk mencegah batu ginjal datang kembali tips utama adalah dengan minum banyak air. National Health Service Inggris menyarankan minum air 3 liter sehari, setiap hari.

Kalian juga disarankan untuk mengurangi konsumsi makanan yang mengandung oksalat dalam jumlah tinggi. Selain itu, kurangi juga konsumsi garam karena bisa meningkatkan level kalsium di urin.

(*)


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews