PMII Demo di Polres Karimun Bawa Keranda `September Berdarah`

PMII Demo di Polres Karimun Bawa Keranda `September Berdarah`

Aktivis PMII berorasi di depan Polres Karimun dalam aksi solidaritas atas tindak kekerasan terhadap mahasiswa. (Foto: Edo/batamnews)

Karimun - Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Kabupaten Karimun melakukan aksi unjuk rasa di depan Mapolres Karimun, Kamis (3/10/2019). 

Aksi ini adalah aksi solidaritas bagi mahasiswa yang menjadi korban kekerasan dalam sejumlah demonstrasi di berbagai daerah Indonesia.

Aksi berlangsung dengan aman damai, gabungan masiswa PMMI itu berjumlah delapan orang. Mereka membawa keranda dengan tulisan 'Sedarah, September Berdarah'.

Koordinator aksi, Hazil Eka Darma menyampaikan bahwa, aksi yang dilakukan tersebut murni dilakukan oleh mereka. Tidak ada yang menggerakkan mereka untuk melakukan aksi.

"Ini hati nurani kami yang bergerak. Menuntut dan mendukung hingga tuntas oknum yang menlakukan penembakan terhadap mahasiswa," katanya.

Lanjutnya, mahasiswa juga akan terus mengawal kasus yang menewaskan mahasiswa dalam unjuk rasa.

"Kita akan sama-sama kawal. Kita harap ini diusut sampai tuntas," ujar Hazil yang juga sebagai Ketua II PMII Kabupaten Karimun itu.

Penyampaian aspirasi mahasiswa itu dikawal oleh puluhan polwan yang memegang kertas bertulisan berisi ajakan tidak anarkis.

Kapolres Karimun AKBP Yos Guntur Yudi FS juga ikut mengawal aksi delapan orang mahasiswa tersebut.

"Kita menyambut baik aksi solidaritas adik-adik dari PMII di Karimun dalam menyampaikan aspirasi," kata Yos Guntur.

Disebutkan Yos Guntur, mahasiswa meminta dukungan dalam penegakan hukum pada oknum yang melakukan kekerasan dalam aksi unjuk rasa waktu lalu.

Pihak kepolisian menyebut akan transparan dalam melakukan penegakan hukum. Serta mempercayakan kasus tersebut ke pihak yang berwenang dalam menangani kasus itu.

"Kita percayakan pada pihak berwenang, Propam Mabes Polri. Polri akan transparan dalam penegakan hukum, maka mari kita tunggu bersama," ujar Kapolres.

Meskipun aksi yang dilakukan tersebut hanya berjumlah delapan orang, Yos Guntur menyebutkan bahwa tidak mengurangi kualitas yang akan disampaikan.

"Jumlah delapan orang, itu tidak mengurangi kualitas apa yang disampaikan oleh mereka," ucapnya.

Setelah penyampaian aspirasi, berorasi, dan disambut oleh Kapolres. Mahasiswa tersebut membubarkan diri dengan tertib dan aman.

(aha)
 


Komentar Via Facebook :

Berita Terkait

close

Aplikasi Android Batamnews