Damkar Bintan Selamatkan Panti Jompo dari Kepungan Karhutla

Damkar Bintan Selamatkan Panti Jompo dari Kepungan Karhutla

Ilustrasi.

Bintan - Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) terjadi di Kabupaten Bintan, Minggu (22/9/2019) sekitar pukul 16.00 WIB hingga Senin (23/9/2019) dini hari pukul 04.00 WIB. Seluas 7 hektare lahan di Kelurahan Kawal, Kecamatan Gunung Kijang hangus terpanggang. Sebuah panti jompo berada di kepungan api.

Kepala UPT Damkar Toapaya, Nurwendi mengatakan, api bermula di salah satu lahan milik warga di Kampung Karang Rejo.
 
Awalnya Ia bersama tim-nya berada di Desa Teluk Bakau, Kecamatan Gunung Kijang yang juga menjadi titik Karhutla.

Belum selesai dipadamkan, laporan Karhutla lain di Kampung Karang Rejo masuk ke pihaknya. Karena situasi lebih parah di area tersebut, mereka akhirnya memilih bergeser dari pemadaman di Teluk Bakau.

Lahan kering dan angin kuat api mudah menjalar hingga membakar pohon-pohon besar. Bahkan api yang membumbung tinggi tersebut hampir menjalar ke sebuah panti jompo 'Rumah Bahagia Bintan'.

“Kobaran api sudah di depan kamar wanita lansia. Kami langsung padamkan dan evakuasi wanita lansia ke kamar pria lansia karena asap kebakaran sudah masuk ke dalam kamar tersebut,” katanya.

Mendekati malam, kobaran api yang mengepung Rumah Bahagia Bintan di Kampung Karang Rejo beruntung bisa dipadamkan. Namun kebakaran juga menjalari beberapa titik-titik di Kampung Sidoarjo.

Selain mobil Damkar, beberapa mobil bantuan lainnya berdatangan yaitu water cannon Polres Bintan dan mobil tangki milik perkebunan sawit PT Tirta Madu. Ketiga mobil itu membantu pemadaman api yang menjalar ke wilayah-wilayah lahan lain.

“Alhamdulillah Rumah Bahagia Bintan (Panti Jompo) selamat. Tapi api yang di titik lain terus menyala hingga hingga Kampung Sidoarjo di sebelahnya. Kobaran api itu berhasil dipadamkan seutuhnya jam 4 dini hari,” jelasnya.

Aksi pemadaman yang menelan waktu sekitar 13 jam itu diperkirakan menghabiskan 35 ton air. Semua air disuplai dari mobil tanki PT Tirta Madu ke mobil Damkar UPT Toapaya dan water cannon Polres Bintan sebanyak 7 kali.

Untuk penyebab kebakaran ini, kata Nurwendi, diduga disebabkan oleh faktor kelalaian orang tak bertanggungjawab. Seperti membakar sampah ataupun melemparkan bara puntung rokok ke semak-semak.

(ary)


Komentar Via Facebook :

Berita Terkait

close

Aplikasi Android Batamnews