Kepri Didapuk sebagai Inovator Program Dokter Keluarga

Kepri Didapuk sebagai Inovator Program Dokter Keluarga

Sekelompok dokter berfoto bersama pada peringatan Hari Kesehatan nasional 13 November 2018 lalu. Sejak 2011, Pemprov Kepri Telah melaksanakan Program Dokter Keluarga. (Foto : Asiik3)

Tanjungpinang - Program Dokter Keluarga yang dilaksanakan Pemprov Kepulauan Riau sejak tahun 2011 membuahkan hasil positif. Kementerian Kesehatan menobatkan wilayah ini sebagai inovator program yang dilaksanakan sampai sekarang.

Kepala Dinas Kesehatan Kepri Tjetjep Yudiana, di Tanjungpinang, Kamis (25/7/2019), mengatakan, Pemprov Kepri melaksanakan program Dokter Keluarga sejak tahun 2011.

 Program itu mirip dengan program Indonesia Sehat dengan pendekatan keluarga yang dilaksanakan Kementerian Kesehatan tahun 2016.

"Pusat tidak meniru, tetapi program itu kebetulan mirip dengan Kepri. Akhirnya, pusat juga menetapkan Kepri sebagai inovator program itu," katanya.

Progam Dokter Keluarga Kepri itu, kata dia bagian dari program pengentasan kemiskinan yang dilaksanakan sejak tahun 2010, selain pembiayaan kesehatan warga miskin melalui Jamkesda.

"Untuk kegiatan fisik, dilaksanakan perbaikan rumah tidak layak huni. Jumlahnya mencapai 35 ribu unit," ujarnya.

Tjetjep mengemukakan tahun 2011 Pemerintah Kepri mengangkat 110 dokter yang bertugas di daerah terpencil. Mereka mengurusi langsung warga yang tinggal di pulau-pulau dan desa-desa yang jauh dari pusat perkotaan. Setiap hari mereka diberi tugas melakukan penyuluhan kepada  keluarga. 

"Maksimal lima keluarga setiap hari," ucapnya.

Selain itu, kata dia dokter tersebut juga mengobati warga yang menderita penyakit tertentu. Upaya jemput bola itu membuahkan hasil yang maksimal karena dokter melakukan deteksi dini terhadap kondisi kesehatan masyarakat.

"Kalau ada penderita gizi buruk, TBC dan lainnya, segera diobati. Ini berjalan efektif, dan sangat membantu warga," katanya.

Menurut dia, hingga tahun 2019 dokter sudah melakukan penyuluhan sebagian keluarga di Kepri. Jumlah rumah di Kepri tahun 2019 sebanyak 498 ribu rumah.

Kehadiran Dokter Keluarga sangat membantu dalam perencanaan kesehatan. Sebab, dokter memiliki data yang faktual.

"Dokter keluarga sudah mengunjungi, melakukan penyuluhan dan pengobatan pada 52 persen keluarga di Kepri," katanya.

(*)


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews