Pemerintah Siapkan Batam Jadi Provinsi Khusus

Pemerintah Siapkan Batam Jadi Provinsi Khusus

Jembatan Barelang.

Batam - Kementerian Hukum dan HAM RI, ‎ternyata sudah wacanakan regulasi menjadikan Batam sebagai provinsi khusus. Wacana tersebut tidak lepas dari keinginan pusat, menjadikan Batam sebagai sentra ekonomi.

"Ada keinginan menjadikan Batam sebagai daerah provinsi khusus," ungkap Kemenhukham RI, Yasonna H Laoly, saat membuka Forum Group Discussion (FGD) di Grand i Hotel, Nagoya, Batam, Rabu (24/7/2019).

Demi kelancaran wacana tersebut, Yasonna meminta agar semua pihak di Batam untuk dapat mendukung Batam sebagai pusat pertumbuhan ekonomi, melalui investasi.

"Kalau Batam menjadi provinsi khsuus, harus mau duduk bersama. Sehingga menjadi daerah kawasan khusus," tegasnya.

Menurutnya perlu dipahami jika proses sedang berjalan atau masa transisi. "Yang perlu duduk bersama. Kita akan duduk bersama dan ambil terobosan, karena sangat besar potensi Batam," ucapnya.

Baca juga: Batam Jadi Provinsi Khusus, SMN: Pemerintah Harus Kaji Secara Komprehensif

Yasonna juga menyampaikan tugasnya untuk membantu Batam, dari segi regulasi. Presiden Jokowi menugaskannya untuk membereskan regulasi investasi.  "Jadi penting, bagaimana birokrasi menyelesaikan hambatan. Bukan sebaliknya," kata Yasonna.

Saat ini pihaknya dalam proses penyelesaian kendala-kendala terkait investasi. "Kita menyelesai kasus investasi senilai Rp 659 triliun. Pokja 4 sudah menyelesaikan. Maka karena itu saya datang ke Batam," ucap Yasonna.

Yasonna menilai, saat ini Batam sebenarnya sudah seperti benang kusut. Menurutnya Batam bisa menjadi alternatif selain Singapura, karena potensi Batam sangat besar untuk menjadi daerah ekonomi kuat.

Baca juga: BJ Habibie Setuju Batam Jadi Provinsi Khusus atau Istimewa

"Tapi dalam kenyataannya tidak demikian. Mau nggak mau, kita melakukan terobosan. ‎Kalau kita hanya di zona aman dan tidak berani melakukan terobosan, tidak bisa bangkit," katanya.

Pihaknya dalam hal ini Pokja 4, akan membackup untuk menyelesaikan investasi di Batam.

"‎Kalau bisa, kita harus diselesaikan disini. Jika tidak, maka kita putuskan ke Menko dan atau bawa ke ratas. Tapi kami yakin, bisa kita selesaikan di sini," ujar Yasonna.

(ude)


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews