Jumlah Lowongan dan Pencari Kerja di Batam Tak Sebanding, Ribuan Orang Masih Menganggur

Jumlah Lowongan dan Pencari Kerja di Batam Tak Sebanding, Ribuan Orang Masih Menganggur

Pencari kerja memadati rekrutmen di kawasan industri Batam.

Batam - Jumlah lowongan dengan pencari kerja d Batam ternyata tak sebanding. Kondisi ini berimbas pada tidak semua angkatan kerja bisa mendapatkan pekerjaan.

Hingga Mei 2019, Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kota Batam mencatat ada 11.171 jumlah tenaga yang dibutuhkan. Sementara, instansi itu melayani 17.868 orang yang mengajukan permohonan pembuatan kartu kuning.

Dari pemohon kartu kuning, Disnaker Batam menyatakan lebih separuhnya, yakni 9.890 orang yang terserap.

Artinya, masih banyak pencaker yang terdaftar di Batam belum tersaring oleh perusahaan. Selisih jumlah tenaga yang dibutuhkan dengan tenaga kerja yang diterima juga cukup jauh, masih ada sisa 1.281 dari tenaga yang dibutuhkan oleh perusahaan. 

Siapakah pengisi ribuan sisa tenaga kerja yang dibutuhkan ini? Padahal banyak pencaker yang rela menunggu hingga sore hanya untuk mengikuti seleksi rekrutmen di masing-masing media center kawasan industri.

Kepala Seksi Penempatan dan Informasi Pasar Kerja Disnaker Batam, Afrizon, mengatakan ada tiga jenis penyaringan tenaga kerja di perusahaan. 

“Ada tenaga kerja mandiri, yaitu yang melamar sendiri, yang kedua ada Bursa Kerja Khusus yang saat ini ada di sekolah-sekolah, dan ada juga yang namanya tenaga kerja Antar Kerja antar Daerah (Akad) dimana perekrutannya dari daerah lain,” kata Afrizon, Jumat (12/7/2019)

Dalam proses seleksinya sendiri, pencaker resmi terdaftar dalam data Disnaker Kota Batam, tidak sedikit yang gugur dalam seleksi. Hal inilah yang menjadi penyebab banyaknya tenaga kerja yang direkrut melalui jalur lain selain jalur mandiri. 

“Memang banyak sekarang lowongan kerja yang mensyaratkan fisik.Tapi kita coba carikan solusi dengan menyurati Apindo untuk meringankan syarat fisik, Pak Wali (Kota Batam), Pak Menteri apa solusinya untuk mereka. Mungkin pembukaan magang mandiri,” ujarnya. 

Walaupun begitu, Afrizon mengatakan, angka tersebut adalah angka yang dinamis, tidak bias dijadikan patokan. Hal ini bisa saja bertambah atau bahkan menurun dengan cepat. Ketidakpastian jumlah pengangguran di Kota Batam saat ini, dinilai sebagai akibat dari pertumbuhan ekonomi. 

“Masih agak pelan kebangkitan ekonomi. Kita harapkan, nanti kedepan ada laporan perputaran yang cepat, lagipula angka ini dinamis, bisa saja minggu depan sudah berkurang drastis,” pungkasnya. 

Setiap harinya puluhan pencaker dari berbagai daerah datang ke Disnaker Kota Batam, Setiap Juni dan Juli menjadi bulan pelonjakan pengeluaran AK1 dari Disnaker. 

Di saat-saat ramai, per hari bisa mencapai 80 pencaker yang membuat kartu kuning. Hal ini dikarenakan pada bulan-bulan ini, merupakan waktu kelulusan dan pembagian ijazah untuk tingkat SMA/SMK. 

(das)
 


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews