Wawako Batam: Anak Saya Juga Nggak Lulus PPDB Zonasi

Wawako Batam: Anak Saya Juga Nggak Lulus PPDB Zonasi

Wawako Batam, Amsakar Achmad. (Foto: Yogi/ Batamnews)

Batam - Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) sistem Zonasi tengah menjadi keluhan para orangtua. Banyak dari mereka yang anaknya tak diterima di sekolah negeri terdekat. Hal ini karena banyak juga calon peserta didik baru lainnya yang berdomisili lebih dekat dari sekolah bersangkutan.

Ribuan orangtua/wali murid berkumpul di Dataran Engku Putri, Batam Centre. Wakil Wali Kota Batam, Amsakar Achmad juga mengatakan jika anaknya tidak lulus sistem zonasi.

"Saya rasakan apa yang dirasakan orang tua, anak saya juga tidak lulus," kata Amsakar ketika diwawancarai awak media, Senin (8/7/2019).

Amsakar yang tinggal di sekitaran Kompleks KDA, Batam Center mengaku sudah mendaftar ke beberapa sekolah yang ada disekitar. Ia mengakui, sekolah berada jauh dari tempat dia tinggal.  "Memang jauh-jauh (lokasi sekolah) kalau seputaran KDA," katanya.

Tetapi Amsakar mengaku tidak memaksakan untuk memasukan anaknya ke sekolah negeri dan mencoba di sekolah swasta.  "Terpaksa saya daftarkan di swasta," kata dia.

Amsakar juga meminta kepada orang tua murid bisa menahan diri. Apalagi Gubernur Kepri Nurdin Basirun berjanji semua murid akan ditampung di sekolah SMA dan SMK di Batam. "Kami percayakan kepada pak gubernur, beliau sudah janji" kata Amsakar.

Amsakar mengatakan, Dinas Pendidikan saat ini membahas teknis terkait hal tersebut "Jadi orang tua ngak usah cemas," kata Amsakar.

Setidaknya 2.216 calon siswa di Kota Batam tidak bisa masuk mendafatar sekolah SMA/SMK. Pasalnya jumlah siswa yang ada di Batam tidak sebanding dengan jumlah sekolah. Warga menjadi resah anaknya tidak bisa bersekolah di negeri, apalagi biaya sekolah swasta lumayan tinggi bagi kalangan menengah ke bawah.

Erni, warga Batu Aji milsanya mengaku gundah. "Saya jualan di sini, tinggal di Batu Aji, anak mau masuk SMA 17 di Batu Aji. Tapi nggak masuk, kami disuruh daftar ke sekolah lain, malah makin lama makin jauh. Tapi nggak diterima juga sistem zonasi ini," keluh Erni yang bekerja di kedai makanan di Batam Centre.

Ia pun mengaku mendapat informasi untuk kembali mendaftarkan ke sekolah sebelumnya (SMA 17). "Bingung kita, malah sekarang suruh daftar lagi. Kalau jumlah kapasitasnya sih menurut saya masih tertampunglah. Nggak tahu mungkin diubah aturannya. Tapi mudah-mudahan bisa," harapnya.

(tan)


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews