Usai Lebaran, PKL Jembatan Barelang Dihantui Penggusuran

Usai Lebaran, PKL Jembatan Barelang Dihantui Penggusuran

Para pedagang di sekitar Jembatan Barelang mendatangi Gedung DPRD Batam untuk mengadukan nasib mereka yang hendak digusur. (Foto: Margaretha/batamnews)

Batam - Puluhan pedagang yang berjualan di sekitar Jembatan I dan II Barelang mendatangi kantor DPRD Kota Batam. Tujuannya mengadukan nasib mereka yang akan digusur oleh Pemerintah Kota Batam. 

“Kami minta kepada anggota dewan bisa memfasilitasi kami untuk diadakan Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan instansi terkait,” ujar koordinator pedagang, Delta, Kamis (12/6/2019). 

Menurut para pedagang, upaya penggusuran tersebut dilakukan tanpa sosialisasi terlebih dahulu. Mereka baru mengetahui tempat berjualannya digusur ketika surat peringatan (SP) I diberikan pada bulan Februari lalu. 

“Terus SP kedua diberikan tanggal 22-24 Mei, dan terakhir SP ketiga tanggal 11-14 Juni,” katanya. 

Maka dari itu, karena sudah mendekati tanggal eksekusi penggusuran, mereka kemudian mengadu ke anggota dewan. 

Sebelum lebaran, pihaknya sudah memberikan surat ke dewan. Namun mereka diminta untuk datang langsung untuk menemui para anggota. 

“Kami sudah datang dari jam 9 pagi tadi, tapi sampai sekarang belum bertemu anggota dewan,” katanya. 

Delta juga menyampaikan bahwa sebenarnya pihaknya mendukung program pemerintah. Namun menurut mereka harus ada solusi. 

“Pariwisata bukan hanya tempat saja, tapi juga kuliner. Jembatan I Barelang bukan hanya dikenal jembatan saja tapi juga jagung bakar, nanti kalau tiba-tiba menghilang bagaimana?” kata dia. 

Seorang pedagang lainnya, Raimah (66) mengatakan dirinya sudah berjualan di sana sudah puluhan tahun. 

“Tapi sekarang mau digusur, boleh digusur, tapi kasihlah tempat,” katanya.

(ret)
 


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews