Disebut Ingin Ratakan Kantor Bawaslu, Saparuddin: Saya Tahu Hukum dan Tak Segila Itu

Disebut Ingin Ratakan Kantor Bawaslu, Saparuddin: Saya Tahu Hukum dan Tak Segila Itu

Saparuddin Muda, Ketua Perpat Kota Batam.

Batam - Tokoh Ormas Persatuan Pemuda Tempatan (Perpat) Saparuddin Muda, membantah pemberitaan yang menyatakan dirinya akan meratakan Kantor Bawaslu Batam. 

Dirinya mengakui, saat itu memang berbicara dengan nada tinggi di depan kantor Bawaslu Batam karena terpancing pernyataan Komisioner Bidang Penindakan Pelanggaran Pemilu, Bosar Hasibuan yang dinilai meremehkan laporan dugaan pelanggaran Pemilu 2019 yang dia laporkan. 

"Nada saya tinggi karena terpancing bahasanya yang menganggap kasus yang kami bawa (laporkan) masih mentah," ucapnya di Batam Centre, Selasa (21/5/2019).

Karena tidak mampu menahan emosi, dirinya terpaksa menuntut Bawaslu untuk menyelesaikan kasus laporannya yaitu politik uang yang diduga dilakukan Calon Anggota DPRD Provinsi Kepri, Nyanyang Haris Patimura. 

"Saat itu saya katakan kalian kalau menyelesaikan kasus ini hingga habis lebaran tidak selesai, kami akan datang dengan massa yang besar. Nanti kalian baru tahu," ujar Saparuddin.  

Baca: Saparuddin Muda Bantah Tampar Komisioner Bawaslu Batam

Padahal kasus tersebut sudah ditutup oleh Gakkumdu karena jangka waktunya sudah habis, dan saksi kunci tidak kunjung ditemukan. Oleh karena itu pihak Saparuddin tidak terima, dan meminta kasus ini diperjelas. 

Namun walaupun begitu, menurut keterangan Saparuddin, dia menegaskan tidak pernah mengucapkan kalimat akan meratakan Kantor Bawaslu. 

"Tidak ada kata-kata saya yang mengatakan saya meratakan kantor Bawaslu, kalau ada saya berani tanggung jawab," katanya.

Baca: Dugaan Penganiayaan Anggota Bawaslu Batam, Kapolres: Kami Masih Periksa Saksi

Bahkan ketika Bosar dikejar oleh anggota Saparuddin, dirinyalah yang menyuruh dirinya turun dan mundur. Bahkan dirinya berteriak sebelum anggota polisi menarik senjata api yang dibawanya.

"Tak segila itu saya mau meratakan kantor pemerintah, lebih baik saya bunuh diri daripada mengorbankan orang banyak untuk kepentingan pribadi. Kata-kata akan meratakan Kantor Bawaslu setelah lebaran, saya bukan orang gila dan saya juga bukan orang yang tidak tahu hukum," tutupnya.

(das)
 


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews