Musala Mall

Ini Musala Mal yang Dipugar dan Arah Kiblat Sudah Dikalibrasi

Ini Musala Mal yang Dipugar dan Arah Kiblat Sudah Dikalibrasi

Musala BCS Mall yang telah mendapat sertifikasi arah kiblat. (Foto: Iskandar)

BATAMNEWS.CO.ID, Batam - Sejumlah musala mal di Batam diperindah menjelang Ramadan. Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Kepulauan Riau, Guntur Sakti meresmikan penggunaan musala di BCS Mall, Baloi, Batam, Selasa (16/6).

Mushala ini bukanlah fasilitas yang baru dibangun pengelola mal. Melainkan baru saja dipugar sesuai standar yang diatur dalam surat edaran Gubernur Kepri beberapa waktu lalu.

Perubahan yang tampak pada fasilitas ibadah umat muslim di mal ini antara lain ruang salat yang lebih luas, tempat wudhu yang kini sudah terpisah antara laki-laki dan perempuan, serta interior yang dihias lebih bersih dan indah.

“Ini syukuran kami karena niatan kami disambut baik BCS. Yang sempit jadi diperluas. Tempat wudhu dari satu jadi dua. Kami kebut di BCS ini karena mau menyambut puasa. Meski musala ini kondisinya baru 80 persen. Mudah-mudahan saat pertengahan puasa sudah selesai,” kata Guntur.

Selain fasilitas ibadah yang diperbaiki, mushola ini juga telah dikalibrasi arah kiblatnya oleh Tim Rukyat Kementerian Agama Kota Batam. Sehingga tak perlu ada keraguan terhadap arah kiblat di mushala tersebut.

Selain di BCS Mall, empat mal lainnya juga sudah merehabilitasi fasilitas mushalanya yakni DC Mall, Nagoya Hill, Kepri Mall, dan Mega Mall. Dan tim rukyat juga telah mengkalibrasi arah kiblat di keempat mushala.

“Jadi mushola di lima mal ini sudah benar arah kiblatnya. Sudah diukur tim rukyat Kemenag Kota Batam. Sekarang saya sekaligus menyerahkan Sertifikat Arah Kiblat untuk mushala BCS,” ujarnya.

Guntur menjelaskan konsep penataan musala di pusat perbelanjaan ini menganut tiga pilar yakni kerjasama pemerintah, pengusaha, masyarakat.

Kapasitas pemerintah dalam bentuk surat edaran Gubernur yang mengatur standar fasilitas mushala, hingga nantinya menyentuh program, pelayanan, dan manajemen mushala.

Sementara pengusaha diminta siapkan fasilitas mushalanya. Dan masyarakat diminta kemitraannya untuk menjaga serta melengkapi fasilitas yang ada.

“Kami coba bangun program kemitraan. Seluruh fasilitas mushala di tempat wisata, kami jadikan milik publik. Bila ada mushala kondisinya kurang baik, fasilitas kurang lengkap, jadi tanggungjawab masyarakat juga. Masyarakat diberi kesempatan untuk beramal jariah,” katanya.

Saat ini Dinas Pariwisata Provinsi Kepri sedang mencetak buku standarisasi mushola di tempat-tempat wisata. Buku ini akan didistribusikan ke lokasi yang dikunjungi wisatawan, tak hanya mal tapi juga bandara, pelabuhan, hotel dan objek wisata lainnya.

Dengan adanya standarisasi ini diharapkan pengelola objek wisata bisa segera melakukan penataan mushala di tempatnya masing-masing.

Guntur menceritakan ide untuk membuat standarisasi ini muncul ketika setahun lalu ia mendapat peringatan dari kaum ulama.

“Dengan jabatan ini apa yang bisa diberikan, yang bisa bermanfaat untuk umat. Saya berfikir waktu itu, apa kaitannya pariwisata dengan peribadatan. Alhamdulillah tuhan memberikan jalan. Saya melihat fasilitas yang ada di usaha pariwisata itu belum tampil menjadi destinasi wisata syariah yang nyaman untuk beribadah. Akhirnya kami cetuskan ini. Kami bangun kerjasama kemitraan,” papar Guntur.

Menurutnya, hal ini tidak selesai sampai rehabilitasi fasilitas mushala. Bekerjasama dengan Ikatan Persatuan Mubaligh Kepri, nantinya akan menyentuh hingga manajemennya.

“Bila sudah baik sudah cantik, kita akan menyentuh manajemennya. Bagaimana mengisi petugas ibadah. Bahkan insentifnya pun sudah kita siapkan,” kata Guntur.

Dan nantinya tak di lima mal ini saja. Tapi juga ke seluruh fasilitas mushala di lokasi pariwisata. Tak hanya di Kota Batam tapi sampai ke Kabupaten/Kota lain di Kepri.

Upaya ini, kata Guntur, untuk menyiapkan Batam sebagai daerah yang ditarget wisatawannya 2,5 juta kunjungan. Apalagi jumlah wisatawan kedua terbesar adalah dari Malaysia yang notabene muslim.

Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Batam, Yusfa Hendri mengucapkan terimakasih kepada Pemprov Kepri khususnya Dispar yang sudah menggagas kegiatan bedah mushala ini.

“Untuk Batam, destinasi wisata terbanyak adalah destinasi MICE, shopping. Wisatawan banyak datang ke mal. Kalau mal bagus, mushola gak bagus, sayang sekali,” kata Yusfa.

 

[snw/is]


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews