Momen Spiritual Jelang 17 April dan Pesan untuk Pak Prabowo

Momen Spiritual Jelang 17 April dan Pesan untuk Pak Prabowo

Drs.Muhammad Iqbal, Pegiat Ekonomi Ummat & Aktifis Masjid di Batam (Foto: Dok. Pribadi)

Di saat-saat terakhir menjelang 17 April, terjadi dua momen sakral, yakni kampanye akbar Prabowo-Sandi di GBK yang dihadiri lautan massa dan dukungan guru kita UAS kepada pasangan 02. Tahun 2019 rasa-rasanya memang merupakan “magnet” spritual, yang tidak kita temukan di periode pemerintahan dan pemilu di masa lalu. Meski kemenangan terasa semakin dekat, saya berharap agar Pak Prabowo tak jumawa dan tetap istiqomah menepati janji-janjinya saat terpilih nanti.
 
Berbeda dari kampanye SBY pada 2004 dan 2009, juga kampanye Prabowo pada 2014 lalu, kampanye akbar kemarin menunjukkan euforia yang ikhlas, tanpa ada polesan citra. Tak pernah kita lihat sebelumnya, kampanye pasangan capres-cawapres yang bisa menghadirkan jutaan manusia. Yang mendatangkan orang-orang dari luar Jakarta, dengan modal pribadi, hanya demi terlibat dalam pesta demokrasi.
 
Apakah momen luar biasa ini hanya karena pesona Prabowo-Sandi? Saya yakin ini jauh lebih dari itu. Api kebangkitan politik umat mulai terpercik saat 212 pada 2016 lalu, yang kemudian panasnya semakin berkobar hingga hari ini. Kesadaran umat untuk kembali pada ajaran agama semakin meningkat. Saya seringkali terharu dan bangga melihat semakin banyak generasi muda yang memenuhi masjid untuk menyambut panggilan agama. Maka, jika pemimpin terpilih dan partai politik di Indonesia tidak cepat beradaptasi  dalam memenuhi harapan umat, yang di antaranya adalah keadilan penegakan hukum dan pemberantasan korupsi, jangan kira golongan ini akan berdiam diri. Bisa jadi golongan /masa ini nanti pun akan meninggalkan kalian dan bisa jadi membentuk partai sendiri (nakut-nakuti agar ada perubahan). 
 


SBY sempat menuliskan kekhawatirannya bahwa Prabowo akan mendirikan khilafah. Maaf Pak, tapi itu hanya rasa takut yang diciptakan lawan-lawan politik kita. Bapak bisa lihat sendiri, bagaimana kampanye akbar kemarin pun dihadiri tokoh-tokoh non-Muslim, salah satunya Natalius Pigai. Bukan negara khilafah yang kami impikan, tapi pengejawantahan prinsip Islam sebagai rahmatan lil’ alamin. Rahmat bagi alam semesta, bagi semua. Visi kami adalah pemerintahan yang memperjuangkan kebenaran, mengutamakan persatuan, tidak mentolerir segala bentuk kekerasan dan tidak membiarkan terjadinya kebatilan. InsyaAllah, bila kita semua ikut turun tangan, ini semua dapat kita capai.
 
Sekali lagi, saya ingin berpesan pada Pak Prabowo, agar tidak pongah. Ingatlah janji-janjimu untuk mematuhi poin-poin hasil ijtima ulama. Pak Prabowo anda bukan yang sempurna, tapi anda adalah yang terbaik dari yang capres yang ada (the best among the worse). Kami menaruh harapan besar pada anda Pak Prabowo. Bismillah, mari kita sama-sama sambut pesta demokrasi!


Drs.Muhammad Iqbal
Pegiat Ekonomi Ummat & Aktifis Masjid di Batam

 


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews