Batam - Penyakit Tuberculosis (TBC) masih menduduki peringkat empat besar pembunuh di Indonesia, selain jantung, stroke dan diabetes.

Namun demikian, endemi TBC di Batam dinilai masih belum mengkhawatirkan dan belum melampaui ambang batas nasional.

"Angka TBC di Batam masih di bawah nasional, tapi kami tetap beri perhatian khusus kepada penyakit ini," kata Kepala Dinas Kesehatan Batam, Didi Kusmarjadi saat dihubungi pada Senin (25/3/209).

Berbagai langkah dilakukan Dinkes Batam untuk menekan penyakit TBC, diantaranya adalah sosialisasi, penyediaan imunisasi dan kendaraan berupa ambulans khusus bagi penderitanya.

Didi mengakui ada beberapa hal yang menjadi kendala pihaknya dalam meminimalisir penderita dan memberantas TBC ini.

"Faktor terbesar adalah sosio ekonomi, termasuk di dalamnya lingkungan, status gizi, perilaku tidak sehat seperti merokok," ucapnya. 

TBC ini  disebabkan oleh kuman atau bakteri tuberkulosis. Penyebarannya terjadi melalui udara. Lingkungan yang tidak bagus seperti kamar yang lembab menyebabkan kuman mudah tumbuh dan menimbulkan penyakit kalau daya tahan tubuh rendah. 

"Jaga kesehatan diri. Stamina bagus dan lingkungan bagus maka penyakit ini tidak mudah menular," kata Didi.

Bila sudah teridentifikasi terserang TBC, maka pengobatan harus segera dilakukan dan jangan sampai terputus, karena penanganan dini akan memutus mata rantai penularan penyakit ini.

(das)