Kepri Sumbang Defisit Neraca Perdagangan Nasional 40 Persen

Kepri Sumbang Defisit Neraca Perdagangan Nasional 40 Persen

Aktivitas di Pelabuhan Batuampar, Batam.

Tanjungpinang - Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Kepri mencatat neraca perdagangan Kepri Januari 2019 mengalami defisit sebesar USD 459,50 juta. Kondisi ini pertama kali dialami Kepri sejak 2006 lalu. 

Defisit neraca perdagangan disebabkan oleh impor yang mencapai USD 1.416,36 juta, lebih tinggi dari ekspor USD 956,86 juta.

"Penyebab defisit sebesar itu karena ada peningkatan luar biasa di impor migas sehingga defisit lumayan tinggi," kata Rahmad Iswanto, Kepala Bidang Statistik Distribusi BPS Provinsi Kepri, Jumat (15/2/2019) pagi. 

Rahmad juga mengatakan Provinsi Kepri merupakan penyumbang terbesar defisit yang terjadi di Indonesia. 

"Defisit kita ini 40 persen penyumbang defisit nasional yang mencapai angka USD 1,16 miliar," kata Rahmad. 

Ia melanjutkan, memang secara nasional sejak 2018 lalu defisit namun Kepri masih bisa menjaga hingga akhir 2018 agar tidak terpengaruh. 

"Awal tahun ini kita terdampak, ini dalam bahasa biasanya kejadian luar biasa, yang jelas terlalu jauh defisitnya," kata dia. 

Kondisi ini harus menjadi perhatian semua stakeholder, karena jika dibiarkan akan berdampak lebih besar. 

"Start awal tahun yang kurang mengembirakan karena kita mengalami defisit hampir setengah miliar USD," kata Rahmad. 

Hari ini juga BPS Indonesia merilis neraca perdagangan nasional defisit lagi. Kondisi itu semakin memburuk dari tahun sebelumnya. 

(tan)
 


Komentar Via Facebook :

Berita Terkait

close

Aplikasi Android Batamnews