Batam - Pemerintah Kota Batam menegaskan tak menyediakan dana (tipping fee) bagi perusahaan yang ingin mengelola sampah di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Telaga Punggur.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup, Herman Rozi mengatakan Pemko Batam hingga saat ini masih memilah dan memilih perusahaan yang tepat untuk mengelola TPA itu.

Salah satu syarat yang dimiliki Pemko Batam yaitu, perusahaan yang akan mengajukan proposal pengelolaan harus berbiaya murah dan tanpa tiping fee. Hal itu dikarenakan Pemko Batam tidak memiliki anggaran untuk pengelolaan sampah.

“Artinya kami berikan kesempatan bagi perusahaan-perusahaan yang ingin mengelola sampah di Batam, tetapi tidak ada bantuan dari pemerintah,” ujar Herman, Rabu (30/1/2019).

Herman menyebutkan, untuk pengelolaan sampah di TPA Telaga Punggur hingga saat ini sudah ada beberapa perusahaan yang tertarik untuk mengelolanya.

Ada 39 perusahaan yang sudah mengajukan proposal pengelolaan dari tahun 2014 hingga Januari 2019, namun hanya tiga terlihat serius untuk mengelola  TPA Punggur, sedangkan sisanya memilih mundur karena meminta tiping fee. 

Tiga perusahaan itu satu diantarnya merupakan perusahaan Sung In Waste asal Korea yang akan mempresentasikan kembali teknologi pengelolaannya kepada DLH dalam waktu dekat. 

“Mereka ingin berpartisipasi untuk membantu Batam. Selain itu mereka tidak meminta biaya apapun dari Batam. Hanya nanti kami kasih sampah yang dari TPA dan tempat. Dalam waktu dekat ini mereka akan meminta data dari kami, mereka akan menghitung dulu bagimana perhitungannya. Kalau sudah nanti mereka akan menawarkan ke kami,” kata Herman.

Namun Herman tetap menegaskan bahwa itu tanpa biaya dari pemerintah. “Karena kalaupun ada dana, kan harus ada perdanya. Tapi itu kan belum jadi. Kalau bisa tanpa dana dari negara, kenapa harus pakai dana dari negara. Kami kan hanya mau mengambil manfaat, dan benefit sampah kita itu tertangani dengan baik,” sebutnya.

(ude)