Keresahan Pegawai KPU Kepri Jelang Pemilu 2019

Keresahan Pegawai KPU Kepri Jelang Pemilu 2019

Kantor KPU Provinsi Kepulauan Riau yang tampak memprihatinkan (Foto: Yogi ES/Batamnews)

Tanjungpinang - Di tengah hiruk-pikuk pesta demokrasi Pemilu 2019, lembaga Komisi Pemilih Umum (KPU) justru tengah gundah. Kondisi gedung KPU dianggap sudah tak layak.

Hampir di setiap hujan turun, para pegawai KPU Kepri terpaksa berhenti bekerja.

Mereka berjibaku menyelamatkan peralatan KPU dari rembesan. Belakangan semakin sibuk, setelah intensitas hujan semakin sering. Selain itu, ada beberapa sisi tembok kantor sudah mulai retak. 

Kantor KPU Kepri terletak di Jalan Basuki Rahmat No.28-30, Tanjung Pinang Timur, Bukit Bestari, Kota Tanjung Pinang. Tepatnya sebelum Ramayana Wiratno Tanjungpinang, atau di sekitar persimpangan menuju Kantor Gubernur Kepri di Dompak. 

Kantor KPU Kepri bukan gedung sendiri tetapi berada di ruko deretan kedai kopi. Kalau dari arah pusat perbelanjaan Ramayana, berada di samping kiri Jalan Basuki Rahmat.

Telihat dari luar Ruko itu memiliki tiga tingkat dengan luas parkir sekitar untuk 4 mobil ditambah 10 motor saja. Papan merek KPU Kepri tertempel di dinding ruko yang warna catnya mulai pudar. 

Pegawai KPU berkemas saat hari hujan (Foto: Yogi ES)

Tidak seperti kantor KPU lain, pos polisi penjaga berada di luar kantor menggunakan tenda tetapi di sini malahan berada di dalam ruko. Pos penjaga tepat berada di samping meja satpam di ruangan berukuran sekitar 3 kali 3 meter.

Di dalam ruangan kecil tersebut selain meja satpam, dan pos penjaga untuk empat aparat polisi, di beberapa dinding juga dimanfaatkan menjadi papan pengumuman. 

Bagian bawah ruko juga terdapat baseman. Di lantai pertama sudah nampak beberapa dinding dan tembok ruko berlumut dan bocor. 

"Ini kalau hujan basah semua," kata Wawan salah seorang petugas KPU sambil menunjuk bagian ruangan yang bocor.

Telihat juga beberapa peralatan kantor KPU seperti komputer, printer dan elektronik lainnya ditutup menggunakan plastik. "Karena kalau hujan komputer kenak air, jadi harus ditutup dengan kresek gitu," ujar Wawan. 

Selain di tepi dinding terlihat lumut bekas rembesan air, bagian atap juga sama. Beberapa cat ruko mulai mengelupas. 

Begitu juga di lantai dua, terlihat lantai ruko yang mengunakan karpet masih lembab. Tidak hanya satu sisi, ampir semua sisi kantor itu bocor. Padahal laintai dua ini merupakan ruangan Ketua KPU Kepri Sriwati dan beberapa anggota. 

Ruangan di lantai dua memang dibagi untuk  ketua dan anggota. Terlihat ruangan tersebut hanya berukuran sekitar dua kali tiga. 

"Ya seperti inilah mas, bocor kalau hujan habislah kita," ujar Ketua KPU Sriwati kepada Batamnews.co.id.

Retak dan Hampir Roboh

Tidak hanya bocor, pada bagian lantai tiga atau ruang rapat. Petugas KPU juga melihatkan kepada Batamnews.co.id beberapa bagian retak. "Ini kalau tidak diperbaiki bisa roboh ke bawah," ujar Nasrul salah seorang tukang yang sedang melakukan perbaikan di bagian atap gedung. 

Pengerjaan memang berlangsung di lantai atas gedung. Hal itu terpaksa dilakukan karena sangat beresiko ketika tidak diperbaiki. "Kalau dari bentuk gedung, ini tinggal empat tahun lagi roboh," kata Nasrul. 

Ia menjelaskan ruko tersebut ruko pertama yang dibangun dibangingkan ruko lain disekitaran kawasan tersebut. "Ini lagi ngecor bagian atas, kalau tidak semakin lembab semakin nggak kuat, nanti roboh," katanya. 

Surati Pemprov

Kondisi gedung memprihatikan seperti itu sudah terjadi sejak 2014 dan 2015 lalu. Bahkan KPU beberapa kali sudah melayangkan surat ke Pemerintah Provinsi Kepri. 

Tetapi surat tersebut seperti angin lalu. Tidak ada progres nyata dari pemda untuk memberikan bantuan gedung yang layak. Padahal pekerjaan KPU mengahasilkan orang-orang penting yang akan mengelola daerah tersebut. 

"Kami sudah bersurat berkali kali ke pemerintah daerah. Tapi belum ada juga (solusi)," lanjut Sriwati.

Ia tidak mengharapkan gedung baru yang dibangun dengan anggaran besar tetapi setidaknya pemerintah daerah memberikan hibah lahan atau pinjam pakai gedung. 

"Miris kalau dah hujan kantor kami basah. Bahwa mau kerja ga bisa, sampai komputer ditutup kantong palstik, karena kantor bocor," ujar Sri. 

Begitu juga yang dikatakan  Ketua Divisi Hukum KPU Kepri, Widiyono Agung kondisi gedung memang memprihatikan. Bahkan tidak hanya dari kondisi bangunan tetapi juga lahan parkir, keamanan, dan lainnya.

"Setidaknya pinjamkan lah gedung," kata dia. 

Memang miris, padahal ruko hampir roboh ini tidak jauh berada dari gerbang Kantor Gubernur Kepri, Simpang Dompak, atau pusat pemerintahan. Sayangnya lupa menaruh perhatian dengan kondisi ini. 

Semoga sebelum Jokowi dan Prabowo terpilih, Sriwati dan puluhan anggota KPU Kepri bisa bekerja dengan baik di gedung yang baik pula. 


Yogi Sahputra


Komentar Via Facebook :

Berita Terkait

close

Aplikasi Android Batamnews