Waspada Puting Beliung, Kenali Tanda-tandanya

Waspada Puting Beliung, Kenali Tanda-tandanya

Angin puting beliung dapat menyebabkan atap rumah beterbangan dan mengakibatkan rumah rusak serta korban jiwa (Foto;net)

Lingga - Di Indonesia, Tornado pada skala F0 dan F1 disebut juga dengan puting beliung, angin puyuh, angin leysus dan angin ribut. Puting beliung merupakan angin kencang.

Namun, angin kencang belum tentu dapat dikatakan angin puting beliung, tergantung kecepatan angin yang menyertai. Waktu kejadiannya juga tergolong singkat, setelah itu diikuti angin kencang yang berangsur melemah kecepatannya.

Biasanya angin ini terjadi saat pancaroba, baik peralihan dari musim penghujan ke kemarau, maupun sebaliknya. Kemudian, angin ini lebih sering terjadi pada saat siang atau sore hari.

"Angin ini biasanya terjadi di wilayah darat. Jika terjadi di laut, namanya water spout," kata Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Dabo Singkep, Sahat Mauli Pasaribu kepada Batamnews.co.id, Jumat (18/1/2019).

Sementara untuk arah gerakan angin, Sahat mengaku tergantung arah gerakan angin cumulusnimbus. Kemudian, kecepatannya 30-40 atau 50 knots.

"Kalau untuk lama kejadian, itu berkisar sekitar 3 menit, paling lama 5 menit lah. Sedangkan jangkauan wilayah yang rusak 5 hingga 10 kilometer (km)," ujarnya.

Lanjut Sahat, ada beberapa tanda-tanda datangnya puting beliung. Diantaranya yakni, udara yang panas satu hari sebelum kejadian. Kemudian, terlihat awan cumulus sekitar pukul 10.00 WIB, diantara awan tersebut ada satu jenis awan yang berbatas tepi sangat jelas berwarna abu-abu menjulang tinggi seperti bunga kol.

Awan tersebut akan cepat berubah warna menjadi hitam gelap. Sentuhan udara dingin juga akan terasa. Dahan dan ranting kayu bergoyang dengan cepat menandakan angin dan hujan akan segera datang.

"Terdengar sambaran petir yang cukup keras. Jika indikator ini dirasakan, maka ada kemungkinan hujan lebat dan petir serta angin kencang akan terjadi," ucapnya.

Tidak hanya berhenti disitu, tanda lainnya yang juga bisa dilihat yakni, jika 1 atau 3 hari berturut-turut tidak ada hujan pada musim penghujan, maka ada kemungkinan hujan deras yang turun pertama kali diikuti angin kencang. Baik yang masuk kategori puting beliung maupun tidak.

"Dampak dari terjadinya puting beliung ini, atap rumau beterbangan, terkadang merenggut korban jiwa serta rumah semi permanen akan mengalami kerusakan dan pohon-pohon tinggi yang rapuh akan tumbang," katanya.

(ruz)


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews