Kasus DBD di Batam Meningkat Tahun 2018, Ini Penyebabnya

Kasus DBD di Batam Meningkat Tahun 2018, Ini Penyebabnya

Nyamuk Aedes Aegypty.

Batam - Dinkes Kota Batam mencatat angka kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) tahun ini mencapai angka 647 kasus. 

Kepala Dinas Kota Batam, Didi Kusmajardi mengatakan, pasien DBD masuk kategori meningkat. Tapi, Batam mampu meminimalisir jumlah kematian akibat DBD. "Ini semua karena kesigapan semua pihak," ujarnya.

Jumlah korban meninggal akibat DBD 2017 mencapai 8 orang. Sementara pada 2018 hingga hari ini Dinas Kesehatan mencatat korban meninggal 6 orang. 
 
Adanya jaringan dan kerjasama dengan rumah sakit, menurut Didi juga mempercepat evaluasi puskesmas untuk memusnahkan jentik-jentik. 

"Begitu ada laporan dari rumah sakit, kita langsung turun ke TKP melakukan penyelidikan Epidemologi, dan jika ditemukan jentik kami langsung melakukan fogging fokus," ungkapnya.

Dinas Kesehatan Kota Batam, mengungkapkan, peningkatan jumlah penderita yang diakibatkan nyamuk Aedes Aegypti ini akibat peningkatan jumlah penduduk di Batam selama 2018 serta tingginya curah hujan selama akhir tahun.

Didi menerangkan, 4 M adalah hal yang lebih efektif bisa dilakukan masyarakat untuk memberantas penyebaran DBD dibanding fogging. "Peminimalisiran ini lebih efektif jika masyarakat turut melakukan 4 M (menguras, menutup, mengubur dan memantau)," ucapnya.

"Fogging merupakan racun yang disemprotkan petugas, untuk membunuh nyamuk besarnya, tetapi fogging tidak mampu menyelesaikan hingga ke telur jentik," sebut Didi

(das)


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews