Mahathir Kecam Keras Suu Kyi Soal Penanganan Krisis Rohingya

Mahathir Kecam Keras Suu Kyi Soal Penanganan Krisis Rohingya

PM Malaysia Mahathir Mohamad, pemimpin Myanmar Aung San Suu Kyi, Presiden Filipina Rodrigo Duterte di Singapura. (Foto: AP via VoA Indonesia).

Singapura - Perdana Menteri Malaysia, Mahathir Mohamad hari Selasa (13/11) mengecam keras pemimpin Myanmar, Aung San Suu Kyi dalam caranya menangani krisis etnis yang memicu pembunuhan massal dan pengungsian lebih dari 700.000 warga Muslim Rohingya melarikan diri dari negaranya.

Mahathir mengatakan, Suu Kyi peraih hadiah Nobel perdamaian itu “mencoba untuk membela pihak yang tidak dapat dibela", dengan membenarkan kekerasan oleh pasukan keamanan Myanmar terhadap warga Rohingya di negara bagian Rakhine.

Ratusan ribu warga Rohingya telah melarikan diri ke negara tetangga Bangladesh sejak Agustus 2017.

Ditanya mengenai krisis Rohingya di Myanmar pada konferensi pers di sela-sela KTT Asia Tenggara di Singapura, Mahathir mengatakan, sebagai mantan tahanan politik, Suu Kyi seharusnya memahami tentang penderitaan.

Tidak biasa bagi para pemimpin kelompok 10 negara ASEAN untuk saling mengecam satu sama lain. 

Baca: Amnesty International Lucuti Penghargaan Aung San Suu Kyi

Sebelumnya, kelompok HAM terkemuka di dunia, Amnesty International, hari Senin (12/11) mengatakan telah melucuti penghargaan yang diberikan kepada pemimpin Myanmar Aung San Suu Kyi karena gagal mencegah atau menghentikan kekejaman serius terhadap kelompok minoritas Muslim-Rohingya di negaranya.

"Sebagai Duta Hati Nurani Amnesty International, harapan kami adalah Suu Kyi akan menggunakan wewenang moral untuk berbicara lantang menentang ketidakadilan ketika melihatnya, bukan hanya di Myanmar," ujar Sekjen Amnesty International Kumi Naidoo dalam surat yang dikirim kepada Aung San Suu Kyi hari Minggu (11/11) untuk menjelaskan keputusannya tersebut. 

"Kami sangat prihatin bahwa Anda tidak lagi mewakili simbol harapan, keberanian dan pembela hak asasi manusia," tambahnya.

(*)
 


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews