BP Batam Promosikan Kota Logistik di Indonesia Infrastructure Week

BP Batam Promosikan Kota Logistik di Indonesia Infrastructure Week

Stan BP Batam di ajang Indonesia Infrastructure Week. (Foto: istimewa).

Batam - Badan Pengusahaan (BP) Batam memaparkan Kota Batam akan dikembangkan menjadi kota logistik di Pameran dan Seminar Indonesia Infrastructure Week (IIW) di Hall Jakarta International Expo Kemayoran, Jakarta Pusat, Jumat (2/11/2018).

Presentasi tersebut disampaikan langsung oleh Anggota 3/Deputi Bidang Pengusahaan Sarana Usaha, Dwianto Eko Winaryo. Dia menyampaikan bahwa saat ini BP Batam sedang memfokuskan proyek jangka menengah dan panjang BP Batam.

“Saat ini kita berusaha membuat pondasi kebijakan dan arahan pengembangan untuk menuju Batam Kota Logistik. Sehingga diharapkan bisa berkembang dan mampu mengemban peran sebagai barang masuk dan barang keluar yang diperlukan bagi kegiatan industri, perdagangan, dan pariwisata.” ujar Dwianto.

Untuk mewujudkan Batam menjadi kota logistik dengan cara mengoptimalkan dengan memanfaatkan dua aset utama milik BP Batam, yakni Bandara Internasional Hang Nadim yang dikembangkan sebagai Logistic Aerocity, dan Pelabuhan Laut Internasional Batuampar dan Pelabuhan Tanjung Sauh. 

Proyek Tanjung Sauh tersebut direncanakan akan dimanfaatkan setelah Pelabuhan Batuampar mencapai kapasitas maksimumnya. Pemerintah pusat, dalam hal ini Kementerian Perhubungan juga mendukung dengan mengeluarkan izin kepada BP Batam untuk mengoperasikan Floating Storage Unit yang kegiatannya berupa Ship-to-Ship. 

“Dengan diterapkan Floating Storage Unit dan posisi Batam yang berstatus FTZ, memungkinkan alih muatan kapal tidak harus bersandar di pelabuhan. Sehingga proses alih muatan dapat dilaksanakan di lepas pantai yang masih masuk ke dalam wilayah perairan Indonesia,” katanya. 

Dalam presentasinya, Dwianto juga memaparkan mengenai kapasitas kontainer Pelabuhan Batu Ampar yang mencapai 400.000 TEUs dan non kontainer 2 juta ton dengan kemampuan Handling 6 kontainer/jam. Sehingga masih sangat memungkinkan untuk ditingkatkan produktivitas dan modernisasi, baik Terminal Handling Facility maupun Port Management System yang digunakan saat ini .

Pengembangan Pelabuhan Batuampar sendiri direncanakan akan dibagi menjadi 2 tahap pembangunan infrastruktur, sehingga kapasitas meningkat  menjadi 3.1 Juta TEUs, dengan target konstruksi pada tahun 2019 dan target operasi pada tahun 2021.

“Untuk status terkini terkait pengembangan Pelabuhan Batu Ampar, kami telah merencanakan proses pengembangan Pelabuhan Batu Ampar dan sudah menawarkan proyek kepada potensial investor. Kemudian BP Batam juga menawarkan proses Joint Operation Scheme dengan pemberian konsesi setelah proses investasi. Hal ini kami usulkan melalui kerjasama konsorsium dengan PT. Pelindo I selaku partner dari BP Batam,” jelas Dwianto.

Ia berharap, dengan beberapa stakeholder yang dapat mengakses Neo Pelabuhan Batuampar ini nantinya mampu membentuk ekosistem yang baik sehingga operasional yang efisien dapat terwujud.

Indonesia Infrastrucure Week (IIW) merupakan pameran akbar yang diselenggarakan oleh  Tarsus Indonesia dan mengakomodir 150 exhibitor. Pameran ini dilaksanakan mulai tanggal 31 Oktober sampai 2 November 2018. Kegiatan ini juga diklaim sebagai ajang pameran infrastruktur yang terbesar dan terlengkap di Indonesia.

IIW 2018 kali ini mengadopsi konsep Show-Within-A-Show dengan membawa 7 pameran dagang vertikal dalam ruang lingkup sektor infrastruktur, yaitu Pengembangan Energi (Infra Energy), Perkeretaapian (Infra Rail), Kepelabuhan (Infra Port), Pembangunan Wilayah Industri dan Ekonomi Khusus (SEIZ), Pengelolaan Air Bersih dan Air Limbah (Infra Water), Pengamanan dan Pengawasan Infrastruktur Indonesia (Infra Security) dan Manajemen Lalu Lintas (Infra Traffic).

(ret)
 


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews