Batam - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Batam menemukan 9 ribuan data tambahan yang masuk menjadi pemilih baru. Temuan ini diperoleh setelah KPU menggelar Gerakan Melindungi Hak Pemilih (GMHP). 

Upaya ini dilakukan untuk memproses Daftar Pemilih Tetap (DPT) sebelum tanggal 11 November 2018 mendatang. Namun data pemilih baru itu belum ditetapkan, karena menunggu pleno.

Komisioner Bidang Perencanaan dan Data KPU Kota Batam, Sudarmadi, mengatakan bahwa 9 ribuan pemilih baru ini tercatat di 64 kelurahan yang ada di Kota Batam. 

“Setelah input ke panitia pemungutan suara (PPS) yang ada di Kelurahan, baru dilaporkan ke panitia pemungutan kelurahan (PPK) dan dilaporkan ke Sidalih untuk ditetapkan sebagai Daftar Pemilih Tetap Hasil Perbaikan 1 (DPTHP1),” ujar Sudarmadi, Selasa (30/10/2018).

Sebelumnya, untuk menyelesaikan data DPT se-Indonesia, Komisioner Pemilihan Umum (KPU) membuat Posko Gerakan Melindungi Hak Pilih (GMHP) di setiap kabupaten dan lota.

Ia mengatakan bahwa posko ini dipasang dengan beberapa tujuan. Salah satunya, posko ini dibuat agar DPT Batam bisa ideal, terlebih waktu KPU untuk menyelesaikan DPT Hasil Perbaikan (HP1), hanya sampai 11 November 2018.

Sebelumnya KPU telah menetapkan DPTHP sebanyak 629.668 pemilih. Dengan masuknya data baru tersebut, kemungkinan jumlah pemilih juga akan mengalami perubahan. 

"Datanya masih di PPS. Mereka input dalam bentuk microsoft exel dulu. Setelah itu baru PPK unggah di Sidalih," katanya.

Selanjutnya, KPU akan kembali kembali terkait data yang sudah diunggah di Sidalih.

"Masih ada sinkronisasi sebelum diplenokan. Jadi kita masih bisa koreksi sampai tanggal 7 sampai 11. Setelah itu baru diserahkan ke KPU Provinsi untuk pleno," jelasnya.

(ret)