Mengunjungi Distrik Muar, Kota Paling Bersih Se-Asia Tenggara

Mengunjungi Distrik Muar, Kota Paling Bersih Se-Asia Tenggara

Sudut Distrik Muar di Johor Malaysia, yang sudah terlihat bersih sejak fajar merekah. (Foto: Dodo/batamnews)

Johor Bahru - Kebersihan adalah sebagian dari iman. Begitu kurang lebih petuah yang sering disampaikan para orangtua ataupun tokoh agama.

Petuah itu mengajak kita semua untuk mewujudkan dan kebersihan, baik itu diri maupun lingkungan sekitar. Itulah yang digambarkan dari kultur masyarakat di Muar, sebuah distrik kecil di negara bagian Johor, Malaysia.

Ajakan yang disampaikan oleh Sultan Johor, pemimpin daerah (District Officer) dan para tokoh agama di sana, begitu teguh dipegang oleh masyarakat Muar selama bertahun-tahun.

Alhasil, keteguhan itu membuahkan hasil yang sangat manis. Kota kecil yang berada di barat laut Johor Bahru itu meraih predikat sebagai Kota Terbersih se-Asia Tenggara periode 2018-2020. Penghargaan itu diberikan dalam Asean Tourism Forum 2018 di Chiang Mai, Thailand, Februari lalu.

Penghargaan Kota Terbersih se-Asean yang diraih Distrik Muar, Johor, Malaysia. (Foto: facebook)

"Kami membangun budaya bersih ini sejak lama, dan tiga tahun lalu lebih kami gencarkan," kata Tuan Haji Muhammad Hafiz bin Ahmad, District Officer Muar dalam ramah tamah dengan sejumlah jurnalis asal Batam di Kediaman Resmi Pejabat Daerah Muar, Jumat (5/10/2018) malam.

Hafiz mengaku dirinya baru empat bulan lalu menjabat sebagai District Office Muar pasca Pilihan Raya Malaysia tahun ini. Dirinya melanjutkan semangat membangun kesadaran akan kebersihan terhadap warga yang telah dicanangkan pejabat sebelumnya.

Untuk mewujudkan kebersihan Muar, Hafiz menyebut ada dukungan dari seluruh pihak mulai dari Sultan Johor, pejabat Kerajaan Johor, pejabat daerah hingga masyarakat. Semuanya bersepaham dan bersatu padu menciptakan Muar menjadi kota yang bersih.

Tuan Haji Muhammad Hafiz bin Ahmad, District Officer Muar bersama jurnalis batamnews.co.id. (Foto: Dodo/batamnews)

Memang, lanjut dia, ada tantangan besar dalam mewujudkan kebersihan Muar. "Persoalan utamanya adalah manusia, attitude (sikap)," imbuh Hafiz.

Tapi pemerintah Muar tak menyerah. Kampanye membangun kesadaran kebersihan terus digaungkan di berbagai level, mulai dari anak-anak TK, siswa SD hingga menengah atas dan juga kalangan masyarakat awam.

"Edukasi terus kami berikan karena kebersihan merupakan sebagian daripada iman," kata dia.

Bersihnya Distrik Muar ini bukan hanya isapan jempol. Hampir seluruh sudut kota tak terlihat tumpukan sampah.

"Lima kali sehari petugas kebersihan membersihkan sampah," kata Nizan, warga Muar.

Para petugas kebersihan ini bersiaga di setiap sudut kota. 'Bersenjatakan' sapu dan mesin penyedot, mereka dengan sigap membersihkan dedaunan yang gugur dari pohon. 

Saat tanggal merah dan libur pemerintah di Jumat hingga Minggu, para petugas kebersihan ini tetap menjalankan tugasnya sepenuh hati. Pepohonan dan taman juga tak luput dari penyiraman.

Sadar akan kebersihan juga dimiliki warga. Di taman kawasan Tanjung Emas, ratusan warga yang bersantai dengan keluarga tak terlihat satupun yang membuang sampah sembarangan.

Tak hanya di bagian perkotaan, namun juga Sungai Muar yang menjadi perbatasan antara distrik itu dengan Kerajaan Melaka juga nihil sampah.

Saat batamnews.co.id menyusuri sungai menggunakan Muar River Cruise, tak mendapati satupun sampah dan limbah domestik yang mencemari aliran sungai. 

Dari tengah sungai, terlihat sebuah pasar ikan. Hebatnya, di bawah pasar juga tak terlihat satu pun sampah yang dibuang ke sungai.

Sementara di Uptown, kawasan pasar malam Distrik Muar, juga tak terlihat sejumput sampah meski daerah tersebut merupakan ruang publik.

Pasar malam di Uptown Distrik Muar. (Foto: Dodo/batamnews)

Budaya bersih juga terbangun hingga ke perkampungan. Lingkungan yang bersih dan jalanan yang mulus nyaris tanpa lubang, membuat sedap dipandang mata.

Nizan menyebut, pemerintah setiap tahunnya membuat lomba kebersihan antar-kampung. Untuk pemenang di tingkat sub-distrik (setingkat kelurahan), mendapatkan hadiah dari pemerintah sebesar 1000 Ringgit Malaysia.

"Nanti pemenang di tingkat kelurahan akan bertanding di tingkat distrik. Hadiahnya lebih besar lagi yakni 10 ribu RM," ujar dia.

Kampung pemenang di tingkat distrik akan menjadi wakil Muar di tingkat negara bagian. Hadiah pada level ini mencapai 100 ribu RM dan jika menang di tingkat nasional, maka berhak mendapat hadiah 1 juta RM.

"Untuk tingkat nasional hadiahnya berupa 250 ribu RM uang tunai dan 750 ribu RM berbentuk proyek pembangunan. Distrik Muar pernah mendapatkan juara dua tahun lalu, tepatnya di 2016," kata dia.

Menurut Nizan, bersihnya Distrik Muar tak hanya menguntungkan bagi warganya namun juga bisa menjadi magnet bagi wisatawan untuk berkunjung.

Meski hanya berpenduduk sekitar 300 ribu jiwa lebih, pemerintah dan penduduk distrik berjuluk Bandar Maharani Bandar Diraja ini patut berbangga karena dikenal oleh internasional dengan prestasi kebersihannya.

Ayo, berkunjung ke Distrik Muar.

(dod)
 


Komentar Via Facebook :

Berita Terkait

close

Aplikasi Android Batamnews