Sejuta Orang Berdemo di Barcelona Serukan Kemerdekaan Catalonia

Sejuta Orang Berdemo di Barcelona Serukan Kemerdekaan Catalonia

Sejuta orang turun ke jalanan Barcelona untuk kembali menyerukan kemerdekaan Catalonia (ANC/Roser Vilallonga/Handout via REUTERS)

Barcelona - Sekitar 1 juta orang turun ke jalanan di Barcelona, Spanyol pada Selasa (11/9/2018) waktu setempat untuk menyatakan dukungan bagi kemerdekaan Catalonia. Aksi ini digelar nyaris setahun setelah gagalnya upaya untuk memisahkan diri dari Spanyol.

Seperti dilansir AFP, Rabu (12/9/2018), lautan manusia memenuhi jalanan Catalonia pada 11 September yang merupakan 'hari nasional' Catalonia. Tanggal 11 September memperingati jatuhnya Barcelona ke pasukan loyalis Raja Spanyol Philip V tahun 1714.

Suara drum dan siulan mewarnai aksi ini. Orang-orang juga melambaikan bendera separatis Catalonia yang didominasi warna merah, kuning dan biru. 

Sejak tahun 2012, tanggal 11 September yang disebut sebagai 'Diada' ini dimanfaatkan untuk menggelar unjuk rasa besar-besaran menyerukan pemisahan diri dari Spanyol.

Peringatan pada tahun ini menjadi penanda kekuatan separatis setelah referendum kemerdekaan pada 1 Oktober 2017 dianggap ilegal oleh pengadilan. Deklarasi kemerdekaan sepihak oleh parlemen Catalonia pada 27 Oktober dianggap tidak sah dan digugurkan. 

Dalam aksi pada Selasa (11/9/2018) waktu setempat, para demonstran di Catalonia saling memanjat di bahu rekannya untuk membentuk 'menara manusia' yang merupakan tradisi Catalonia. Demonstran yang lain membawa poster bertuliskan 'Bebaskan tahanan politik Catalonia sekarang'. Seruan itu merujuk pada pemimpin separatis Catalonia yang ditahan otoritas Spanyol terkait upaya memerdekakan diri tahun lalu.

"Kami menuntut hak kami sebagai sebuah negara, dengan cara yang demokratis dan damai," sebut salah satu demonstran Roger Pujol (37) kepada AFP.

Pada awal aksi, para demonstran merobohkan sebuah dinding simbolis yang dipenuhi simbol-simbol separatis. Aksi ini menjadi perumpamaan bagi kekuatan rakyat dalam mengatasi hambatan dan mencapai kemerdekaan. Kepolisian setempat menyebut ada sekitar 1 juta orang yang ikut serta dalam aksi ini. Jumlah ini sama dengan aksi protes yang digelar tahun lalu. 

"Kami mulai melakukan gerakan tiada akhir," sebut Presiden Catalonia, Quim Torra, kepada wartawan pada akhir aksi. 

Dalam pernyataan yang disiarkan televisi setempat pada Senin (10/9) waktu setempat, Torra menyatakan pemerintahannya 'berkomitmen memberlakukan Republik Catalonia' yang diputuskan oleh referendum. Namun pengamat dari Autonomous University of Barcelona, Oriol Bartomeus, menilai tidak ada rencana baru dari pemimpin separatis Catalonia jika mendengar pidato mereka.

Perdana Menteri Spanyol, Pedro Sanchez, menawarkan referendum otonomi lebih besar untuk Catalonia, namun ditolak oleh Torra. Ditegaskan Torra bahwa otoritas Spanyol harus mengakui referendum kemerdekaan Catalonia secara hukum. "Salah satu persoalan utama Catalonia adalah hidup berdampingan, bukan kemerdekaan. Kita harus mendorong dialog di antara warga Catalonia," sebut Sanchez via Twitter.

"Tidak ada dialog yang kredibel yang mungkin terwujud jika orang-orang yang seharusnya berunding ada di dalam penjara," timpal Ketua Parlemen Catalonia, Roger Torrent, dalam tanggapannya.

(fox)


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews