Orangtua RS Tak Terima Anaknya Dipersekusi di SPN Dirgantara

Orangtua RS Tak Terima Anaknya Dipersekusi di SPN Dirgantara

Mapolresta Barelang tampak ramai perwakilan dari sekolah SPN Dirgantara, Sabtu (8/9/2018) malam. (Foto: Johannes Saragih/Batamnews

Batam - Indra, orangtua RS, siswa yang disinyalir korban persekusi di sekolah SMK Penerbangan SPN Dirgantara Batam tak terima anaknya jadi korban. 

Karena suatu masalah di sekolah RS diborgol hingga digiring seperti penjahat. 

"Ya kalau mereka tidak bisa membina, jangan seperti itu," ujar Indra.

Ia mengatakan, anaknya tidak perlu diberlakukan seperti itu. "Masih dibawah umur ini," kata Indra sambil menunjuk ke anaknya ketika di Polresta Barelang.

Begitu juga dikatakan Febri Mulyani Ibu RS. Ia menegaskan dari mediasi di sekolah, anaknya tidak seperti yang dituduhkan pembina sekolah. "Tuduhan itu tak benar," katanya.

Apalagi lanjut Febri, anaknya masih di bawah umur tidak patut diberlakukan seperti itu. "Makanya karena tidak terima saya panggil KPPAD," kata Febri dengan mata berkaca-kaca dan raut wajah sedih.

Mediasi berlangsung di ruang Kasat Sabara Polresta Barelang. RS didampingi Komisioner Komisi Pengawasan dan Perlindungan Anak Daerah (KPPAD) Kepri Erry Syahrial,  nampak juga Kanit PPA Polresta Barelang Iptu Drevani. Sampai saat ini Drevani belum bisa memberikan keterangan.

(tan)


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews