Batam - Pulau Bintan dan Batam dipilih menjadi tuan rumah ajang Grand Final Miss Tourism Worldwide 2018 di bawah lisensi perusahaan asal Singapura, Lumiere Internasional Pte Ltd.

Penobatan Miss Tourism Worldwide sekaligus grand final ini nantinya akan digelar di Hotel Pacific Palace, Batuampar, Batam pada hari Minggu (9/9/2018) pukul 10.00 WIB.

Setidaknya ada 22 peserta dari 21 negara yang berpartipasi dalam kontes internasional ini. Negara tersebut Thailand, Rusia, Afrika Selatan, Filipina, Jepang, Siberia, Malaysia, Kanada, Prancis, Nepal, Singapura, Belanda, Meksiko, India, Belgium, Kazakhstan, Myanmar, Indonesia, Malaysia-Sabah, Korea, Zambia, dan Vietnam. 

Presiden Internasional Miss Tourism Worldwide 2018, Tan Quek Justina mengatakan, tujuan kegiatan ini guna mempromosikan pariwisata dan pertukaran budaya ke dunia dan membantu Wonderful Indonesia ke peta dunia pariwisata.

"Pertama kalinya dibuat di Batam dan Bintan," ujarnya saat menggelar konferensi pers di Hotel Pacific Palace, Sabtu (8/9/2018) sore.

Visit Tourism Office Singapura, Sulaiman Shedek mendukung kegiatan ini untuk mengenalkan pariwisata Kepri yang menurutnya Kepri masuk tiga besar pariwisata di Indonesia selain Bali dan Jakarta. 

Sulaiman menyebutkan dari 22 peserta ini, akan dipilih lima peserta yang terbaik. Untuk penjuriannya 30 persen berdasarkan personaliti, 20 persen kecantikan, 20 persen kepercayaan diri, dan 30 persen pertanyaan yang diberikan. 

"Jadi ini penghargaan besar bagi pemerintah Indonesia berskala internasional. Mudah-mudahan event seperti ini akan terus berlanjut di Kepri," ucapnya.

Salah satu kontestan dari India, Suita mengaku terpesona dengan Indonesia meskipun baru pertama kali di ke sini. Selain indah, dia juga terpesona dengan kuliner Indonesia yang sangat menggugah selera.

"Setelah pemilihan ini selesai saya akan datang lagi bersama keluarga," ucapnya. 

Begitu juga dengan kontestan dari Afrika Selatan, Zabelo. Saking terpesonanya dia dengan Indonesia, dia mengaku akan merekomendasikan wisatawan untuk datang ke Indonesia. 

"Saya merekomendasikan harus ke Indonesia," ujarnya.

(ude)