Jual Popok Ayam, Wanita Ini Untung Rp731 Juta?

Jual Popok Ayam, Wanita Ini Untung Rp731 Juta?

Ayam memakai popok dan gaun (Foto : dream.co.id)

AS​ - Di area urban seperti New York, Denver, dan Los Angeles, Amerika Serikat, sudah menjadi tren bagi kaum elit untuk membuang jauh-jauh peliharaan tradisional, seperti anjing, kucing, dan ayam.

Walaupun biasanya dipelihara di peternakan, kini, orang-orang “ terpandang” bisa memelihara ayam dengan elegan.

Memelihara ayam pun bisa menaikkan status sosial. Mengapa?

Dilansir dari Oddity Central, Minggu 26 Agustus 2018, seorang wirausaha bernama Julie Baker, membuat popok yang trendi untuk ayam. Terdengar konyol, tapi Baker sukses meraup untung US$50 ribu (Rp731 juta) dari bisnis popok untuk ayam dalam setahun.

Penghasilan ini tentu bukan jumlah sedikit untuk seorang wirausahawan.

Cara Membuat Popok Ayam

Sepuluh tahun yang lalu, di peternakan kecilnya di Claremont, Baker memelihara banyak ayam dengan anak perempuannya. Ibu dan anak ini melihat ayam memakai popok agar kotorannya tidak berceceran di mana-mana.

Baker berpikir harus melakukan hal serupa. “Oh, Tuhan. Saya harus melakukan serupa,” kata dia.

Dia membuat popok dari katun untuk ayam, terlebih ketika sang anak sering membawa ayamnya ke dalam rumah.

Kemudian, ibu ini membuat popok untuk ayam dan memakaikannya kepada ayam peliharannya. Ada pemilik ayam yang melihat ayam Baker memakai popok dan meminta wanita ini membuat barang serupa.

Kini Bisnis Layanan Mewah untuk Ayam

Pada 2010, Baker bersama sang anak mendirikan bisnis Pampered Poultry. Bisnis popok untuk ayam ini berkembang pesat. Awalnya, pelanggannya adalah teman-temannya. Kini, pelanggannya bertambah dari kaum urban yang memelihara ayam.

Setiap bulannya, dia menjual 500-1000 popok di 50 negara bagian Amerika Serikat. Harga satu unitnya sebesar US$18 (Rp263.182).

Tak hanya popok, Baker juga menjual pelindung sayap dan gaun untuk ayam.

Baker juga membuat layanan mewah untuk para pemilik ayam. Malah, ada juga bisnis penasihat ayam yang disewa dengan tarif US$225 (Rp3,28 juta) per jam untuk memastikan ayam-ayam senang. Ada juga chef spesial untuk memastikan para unggas ini makan makanan sehat.

“Kami berpikir memberi pakan berupa makanan sisa. Tapi, ayam-ayam kami makan salmon panggang, bistik, selada segar, dan melon organik,” kata pemilik ayam, Amina Azhar-Graham.

Layanan mewah yang diberikan Pampered Poultry adalah memelihara ayam dengan smartphone. Pemilik bisa mengatur ventilasi dan keamanan kandang ayam dari ponselnya. Harga layanan ini dipatok dengan tarif US$20 ribu (Rp292,4 juta).

(aiy)


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews