Turki Akan Boikot Produk Elektronik AS Termasuk Iphone

Turki Akan Boikot Produk Elektronik AS Termasuk Iphone

Presiden Turki Racep Tayyip Erdogan (Foto: RMOL Jabar)

Turki - Presiden Turki Racep Tayyip Erdogan menyerukan akan memboikot barang-barang elektronik Amerika Serikat termasuk untuk memboikot iPhone.

Langkah itu dilakukan sebagai peringatan dan balasan kepada AS atas sanksi yang dijatuhkan oleh Washington atas penahanan seorang pendeta Amerika, serta ikut mendorong mata uang Turki Lira ke rekor terendah.

Pria berusia 64 tahun itu memperingatkan AS bahwa mereka akan beralih ke barang-barang yang diproduksi di dalam negeri atau perusahaan-perusahaan saingan di Asia Tenggara. 

"Kami akan memboikot barang-barang elektronik AS," kata Erdogan dalam pidato yang disiarkan televisi, seperti dilansir DailyMail, Rabu (15/8/2018).

"Jika (Amerika Serikat) memiliki iPhone, ada Samsung di sisi lain," imbuhnya. 

Erdogan sendiri termasuk pengguna setia produk buatan Apple. Berulang kali dia kedapatan tengah menggunakan produk buatan rakasasa teknologi asal Cupertino, AS itu, di antaranya iPhone dan iPad. 

Bahkan Erdogan juga pernah membuat pidatonya yang terkenal pada malam kudeta Juli 2016 melalui Facetime, sebuah aplikasi iPhone.

Seperti diketahui saat ini lira terus mengalami pelemahan terhadap dolar Amerika Serikat (AS). Lira telah jatuh ke rekor terendah yang mencapai 6,24 per dolar AS pada Jumat pekan lalu. Mata uang Turki ini telah anjlok hingga 66% sejak awal tahun ini.

Pelemahan mata uang lira terhadap dolar AS ini sendiri terjadi karena kebijakan Presiden Donald Trump yang menggandakan tarif impor bajak dan aluminium dari Turki.

Melalui akun Twitternya, pada Jumat pekan lalu Trump mengumumkan bahwa tarif impor aluminium akan meningkat menjadi 20% dan tarif impor baja akan dinaikkan menjadi 50%.

Selain karena itu, mata uang lira sempat turun saat Recep Tayyip Erdogan dilantik menjadi presiden. Sebab, ia mengangkat Berat Elbayrak, menantunya sendiri, sebagai Menteri Keuangan Turki.

Erdogan menuding adanya 'teroris' ekonomi yang merencanakan kerusakan negara itu dengan menyebarkan kabar bohong di media sosial. Erdogan pun berjanji mereka akan ditindak tegas secara hukum.

"Ada teroris ekonomi di media sosial," kata Erdogan di istana kepresidenan di Ankara sembari menambahkan bahwa otoritas finannsial dan hukum telah melakukan tindakan pada mereka.

"Mereka benar-benar sebuah jaringan pengkhianatan. Kami tidak akan memberikan mereka waktu sedikitpun. Kami akan membuat mereka yang menyebarkan spekulasi membayar harganya," kata Erdogan.

(*)


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews