UAS Ingin Tetap di Panggung Dakwah Bukan Politik

Tausyiah di Tanjungpinang, UAS: Saya Sampai Mati Ingin Jadi Ustaz

Tausyiah di Tanjungpinang, UAS:  Saya Sampai Mati Ingin Jadi Ustaz

Ustaz Abdul Somad saat memberikan ceramah di Lapangan Pamedan Tanjungpinang, Selasa (7/8/2018) malam. (Foto: Batamnews)

Tanjungpinang - Akhir-akhir ini nama Ustaz Abdul Somad (UAS) digadang-gadang maju ke panggung politik. Namanya disebut-sebut sebagai salah satu kandidat calon wakil presiden RI 2019 mendatang. 

Hingga sampai saat ini UAS belum berkomentar mengenai isu tersebut. Namun dalam tausyiah di Lapangan Pamedan, Kota Tanjungpinang, Provinsi Kepri, Selasa (7/8/2018) malam, UAS menegaskan jika dirinya akan tetap berada di panggung dakwah, bukan panggung politik.

"Kakek saya ingin saya menjadi pendakwah. Saya tidak akan maju ke panggung politik," kata UAS.

Dalam ceramah yang disaksikan ribuan umat di Tanjungpinang itu, UAS mendoakan Kepri diberkahi agar bisa membangun lokasi dakwah yang bisa dijejali ribuan umat. 

"Insyallah kita semua dimuliakan. Betul kata pak gubernur, Tanjungpinang itu kalau ada dangdut biasanya tak ramai umat, tapi kalau ada tausyiah seperti ini sangat banyak umat yang hadir. Mari kita mendoakan kota ini diberikan tanah yang luas dan lebar untuk tabligh akbar, biar tak ada lagi yang berdiri di pokok pohon," seloroh UAS.

UAS juga berbicara soal pentingnya membangun ekonomi. 

Terkait isu politik yang kian berkembang ini, saat menyampaikan tausiyah di Pulau Penyengat, Kota Tanjungpinang, Provinsi Kepri, UAS juga menegaskan bahwa dirinya akan tetap menjadi ustaz sampai mati. 

“DPD, Presiden dan Wakil Presiden, oh udah terbaca ternyata ustaz abdul somad ini ujung-ujungnya berkampanye, tidak, saya tak kampanye aja di pilih orang, saya sampai mati menjadi ustaz tak usah ragu,” kata UAS, Selasa (7/8/2018) pagi.

Dalam tausyiahnya di Pulau Penyengat, UAS mengupas tentang integritas keislaman dan kemelayuan menuju Pulau Penyengat sebagai warisan dunia.

Menurutnya, keberadaan Pulau Penyengat merupakan bukti nyata bahwa Islam berkembang di seluruh pelosok nusantara sejak ratusan tahun silam. 

Banyak bukti sejarah yang masih tertinggal berupa karya sastra di pulau tersebut, tapi hingga saat ini belum ada pihak yang melakukan penelitian secara detail terhadap peninggalan sejarah yang ada di pulau kecil tersebut.

"Kalau ini dilakukan penelitian, diambil makna-maknanya, mengalir pahalanya ke yang menulis sastra,“ ujarnya.

Pengamanan UAS

Kapolres Tanjungpinang AKBP Ucok Lasdin Silalahi melalui Kabag Ops Kompol Muhammad Chaidir mengatakan, Polres Tanjungpinang mengerahkan sebanyak 195 personel untuk pengamanan tausiyah dan tabligh akbar Ustad Abdul Somad selama tiga hari di Tanjungpinang.

“Untuk pengamanan malam ini kami mengerahkan sebanyak 67 personel,” kata Kompol Muhammad Chaidir, Selasa (7/8/2018).

Beberapa ruas jalan di sekitar lokasi tabligh akbar pun ditutup sementara oleh pihak kepolisian

Usai ceramahnya di Lapangan Pamedan, UAS menjadi sasaran berfoto bareng atau wefie oleh para caleg dan calon senator di Tanjungpinang.

(adi)


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews