Nakhoda KM Sinar Bangun Selamat, Diduga Abaikan Ratusan Penumpang Tenggelam

Nakhoda KM Sinar Bangun Selamat, Diduga Abaikan Ratusan Penumpang Tenggelam

Pencarian korban KM Sinar Bangun di Danau Toba (Foto: (AP/Binsar Bakkara)

BATAMNEWS.CO.ID, Samosir - Nakhoda Kapal Motor Sinar Bangun, Tua Sagala, berhasil selamat. Ia meninggalkan ratusan penumpang saat kapal tenggelam. Polisi telah menangkap dan menahan nakhoda tersebut.

Nakhoda KM Sinar Bangun yang juga pemilik kapal adalah satu dari 18 korban selamat dari feri yang tenggelam dalam pelayaran Senin (18/6/2018) di tengah cuaca buruk di Danau Toba, Samosir, Sumatera Utara.

"Kami melihat kemungkinan untuk memulai penyelidikan kriminal karena unsur kelalaian yang mengakibatkan kehilangan nyawa orang," kata Kapolri Tito Karnavian saat mengunjungi posko SAR di Danau Toba, seperti dikutip Reuters.

"Nakhoda bisa jadi tersangka," kata Tito, dengan menambahkan para pejabat dinas perhubungan setempat bisa juga ditanyai mengenai pengawasan.

Pihak berwenang masih berusaha menggali informasi lebih banyak dari nakhoda dan korban selamat.

"Nakhoda kapal sekarang sudah ada di kepolisian," kata Kombespol Yusri Yunus dari Humas Mabes Polri, seperti dilansir AFP. "Kami belum memulai pemeriksaan karena dia masih trauma."

Badan SAR, Kamis, merevisi jumlah korban tewas dari empat menjadi tiga. Sedangkan hingga Kamis pagi, jumlah korban hilang bertambah menjadi 193 orang. Jumlah penumpang berdasarkan laporan dari warga dan kerabat yang melaporkan kehilangan sanak saudara dalam pelayaran nahas tersebut. Namun laporan kerabat korban sulit dibuktikan kebenarannya.

Bila jumlah korban hilang terbukti, artinya kapal kelebihan muatan penumpang empat hingga lima kali dari kapasitas kapal. Selain itu, belum ada informasi apakah ada warga negara asing di antara penumpang. Danau Toba adalah satu dari tujuan wisata di Indonesia yang popular di kalangan wisatawan domestik dan mancanegara.

Memasuki hari ketiga, operasi pencarian sudah berpusat menjadi upaya evakuasi jenazah korban, termasuk yang kemungkinan masih terperangkap di dalam kapal.

Para penyelam dan kapal selam portabel kendali jarak jauh (remote underwater vehicle), termasuk 400 personel, dikerahkan untuk operasi pencarian di salah satu danau terdalam di dunia itu.

Trauma

Nakhoda KM Sinar Bangun diduga dalam kondisi trauma usai kejadian. 

"Masih trauma," kata Kabid Humas Polda Sumatera Utara, AKBP Tatan Dirsan Atmaja, Rabu (20/ 6/2018) malam.

Sejauh ini, baru 21 korban tenggelam KM Sinar Bangun yang berhasil dievakuasi. 18 orang dalam kondisi selamat.

Sementara, 3 orang lagi meninggal dunia. Belum ada data valid berapa jumlah penumpang kapal itu saat insiden terjadi.

Nakhoda kapal tersebut ditangkap di rumahnya. Meski sudah ditangkap, polisi belum memeriksa SS. Ia masih dalam kondisi trauma.

"Saya dapat informasi jika SS masih belum bisa dimintai keterangan," ujar Tatan.

(snw)

 


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews