Tiga Lagu Minang yang Bikin Baper Perantaunya Ingin Pulkam

Tiga Lagu Minang yang Bikin Baper Perantaunya Ingin Pulkam

Ilustrasi

BATAMNEWS.CO.ID, Batam - Seperti kata pepatah, musik adalah perwakilan perasaan. Setiap orang acap kali memilih playlist lagu-lagu untuk di dengar yang sesuai suasana hatinya. Selain mengungkapkan kesedihan dan rasa cinta, banyak juga lagu yang mengangkat tema kerinduan akan rumah dan kampung halaman

Rindu  kampung halaman dan sanak saudara pasti dirasakan bagi mereka yang sedang merantau dan tinggal jauh dari rumah. Salah satunya lagu-lagu Minang. Biasanya oran-orang di Pulau Sumatera pada umumnya akrab dengan senandung musik minang, kendati tidak berasal dari Sumatera Barat

Lagu-lagu minang terkenal dengan "ratok" atau lirik lagu dengan ratapan hati yang bisa bikin baper para pendengarnya. Apalagi jika mengerti dengan arti lagu tersebut. Musiknya saja bikin melow perasaan.

Berikut tiga lagu minang yang bisa membuat perantau baper ingin pulang:


1. "Tangih di Rantau"

Lagu ini menceritakan orang yang rindu orangtua. Namun ia berada jauh dari kampung halaman. Ingin pulang kampung tetapi terganjal mahalnya tiket mudik harus membuatnya kuat menahan perasaan rindu berlebaran di kampung.

Liriknya: Alah lamo indak basuo, Lai taragak denai ka pulang, Pitih nan sayuik, Jo apo den manyubarang. (Sudah lama tak bersua. Rindu ku ingin pulang, duit sedang seret. Dengan apa ku menyeberang)

 

2. "Isak di Hari Rayo"

Lagu ini mengambarkan seorang perantau yang tidak bisa pulang kampung. Hidup dirantau tidak semudah yang dibayangkan orang di kampung. Namun, kondisi kampung halaman di hari raya tetap terbayang dan berputar-putar dalam pikirannya, duh.

Lirik: Rindu kampuang den isakkan, Taragak mandeh den tangihkan, Den rintang sakik den tahan (Rindu kampung ku terisak. Rindu ibu ku menangis. Sakit pun kuhadapi dan ku tahan)

 

3. "Tangih di Hari Rayo"

Tidak jauh berbeda dengan lagu-lagu sebelumnya di atas. Tangih di Hari Rayo merupakan lagu yang menceritakan seorang perantau ingin pulang kampung. Tetapi ya, masalah klasik, yaitu pitih alias tidak ada uang.

Lirik:  Urang pulang basamo, Sumarak ri rayo tibo, Denai jo mandeh indak basuo, Lai denai nak pulang Taragak jo kampuang kito, Pitih tu bana nan indak ado (Orang pulang bersama. Pesta hari raya datang. Aku dengan ibu tidak bersua. Kadang ku ingin pulang rindu dengan kampung, uang betul yang tidak ada).

 

 

Nah, tiga lagu minang di atas paling bikin baper jika diputar saat momen menjelang lebaran. Dari judulnya kelihatan sih. Kalau anda orang minang bisa-bisa langsung cari tiket pulang kampung. Tapi sesuaikan dengan keadaan ya..

(Yogi Eka Sahputra)

 


Komentar Via Facebook :

Berita Terkait

close

Aplikasi Android Batamnews