BATAMNEWS.CO.ID, Batam - Anggota DPRD Batam Fraksi Partai Hanura Uba Ingan Sigalingging meradang saat menyambangi Rumah Sakit Budi Kemuliaan, Seraya Pelita. Ia memprotes setelah tidak adanya pegawai Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) di rumah sakit tersebut. 

Bahkan saking kesalnya, Uba memposting kekesalannya itu di Facebook. Anggota Komisi IV DPRD Batam itu mempertanyakan mengenai pegawai BPJS yang tidak ada pada hari libur tersebut.

"Mau konfrmasi, ke mana bayar denda BPJS Kesehatan? Dari kemarin di telepon dan di-SMS tak ada tanggapan," ujar Uba Ingan Sigalingging kepada batamnews.co.id, Minggu (20/5/2018).

Uba mengatakan, kalau pasien BPJS telat membayar iuaran padahal akan terkena denda, sementara layanan yang diberikan belum memuaskan.

"Teman kita menunggak pembayaran BPJS Kesehatan. Kami membayar tunggakan. Setelah itu, ternyata ada denda. Hari Jumat lalu kami ke BPJS untuk menanyakan perihal denda itu. Pegawai BPJS mengatakan bahwa denda tersebut harus dibayar. Kami tanya berapa lama waktu pembayaran denda tsb?" ujar Uba Ingan Sigalingging.

Uba menuturkan, dari jawaban pegawai BPJS, pasien mendapatkan pelayanan 3 x 24 jam, dan ia sempat menanyakan tempat pembayaran.

Uba menambahkan, pihak BPJS menyebutkan bahwa di semua tempat, namun ternyata pembayaran denda harus di kantor BPJS. 

"Itu artinya Senin. Saya khawatir batas waktu pembayaran lewat dari 3 × 24 jam, dan saya mau memastikan kepada Kepala BPJS tentang hal ini, namun sampai hari ini tak direspon," ujar Uba.

Uba menambahkan, disamping itu, pihak RSBK juga meminta deposit Rp 2,5 juta karena belum bayar denda. Sementara batas waktu denda 3 × 24 jam. 

"Kita terpaksa membayar deposit karena jika tidak dibayarkan depositnya, pasien tidak ditangani. Padahal kondisi pasien sudah sakit parah dan persoalan lainnya, BPJS tidak punya kantor pelayanan di RSBK, tentu ini menyulitkan pasien jika harus mengurus segala sesuatu di hari libur," katanya.

(jim)