Wow, 4000 Rumah di Tanjung Uma Dicat Warna Warni, Mirip Pelangi

Wow, 4000 Rumah di Tanjung Uma Dicat Warna Warni, Mirip Pelangi

Dua orang wisatawan asing berkunjung ke Tanjung Uma (Foto: Yogi/Batamnews)

Rumah panggung Tanjung Uma, Jodoh, Batu Ampar, disulap jadi perkampungan warna warni. Kampung tua ini diprediksi bisa menjadi destinasi wisata lokasi ataupun Internasional.

Rumah-rumah yang berdiri rapat itu akan disulap indahnya seperti pelangi. Ide ini muncul sudah dari dua tahun yang lalu di kalangan masyarakat Tanjung Uma.

Namun gagasan itu hanya hadir begitu saja tanpa ada wujud.

Seiring berjalannya waktu, akhirnya niat mempercantik kampung tua tersebut bisa dijalankan. Gagasan tersebut di dipelopori oleh anggota Baitul Maal wa Tamwil (BMT) Seri Pelangi Kepri. 

Ketua BMT Seri Pelangi Nuratiah menceritakan, gagasan itu sangat bagus dan perlu diaplikasi secara cepat. 

"Karena sepakat semua warga, kita bikinlah proposal ajukan ke beberapa pihak," ujar Nuratiah SH. 

Setelah itu, pemerintahan sangat memdukung mulai dari Wali Kota Batam, BP Batam, Dinas Pariwisata, dan lainnya. 

Nur mengatakan, antusias masyarakat sangat tinggi dan menanti hadirnya kampung pelangi tersebut, bahkan ketika foto perencanaan bentuk Tanjung Uma selesai dicat warna warni tersebar di media sosial banyak warga menanyakan lokasi pasti tempat tersebut. 

"Bahkan ada yang sudah mau ke sini untuk berfoto," kata wanita asli melayu itu.

Ketika Batamnews.co.id menyambangi, Minggu (22/04/2018) sore, sudah ada beberapa rumah proses pengecatan, dimulai dari rumah yang berada di tepi pantai. 

"Kita sengaja dari sini, biar wisatawan asing bisa melihat dan tertarik ke sini dari pelabuhan Harbour Bay," ujarnya kepada Batamnews.co.id, Minggu (22/04/2018).

Bahkan, di beberapa sisi tidak hanya terlihat pengecatan biasa saja, juga terdapat mural dengan berbagai motif gambar. 

Target 4000 Rumah

Target rumah yang akan dicat warna warni di Tanjung Uma itu mencapai 4000 unit. 

"Dalam proposal kita targetkan 4000 rumah, namun tahap pertama ini 200 rumah dulu dalam waktu empat bulan pengecatan," tambah Tia. 

Dukungan pemerintahan dibuktikannya dengan melakukan pengecatan secara simbolis  Minggu (22/04/2018) pagi. 

Acara seremonial ini dihadiri masyarakat Tanjung Uma, bahkan setelah acara tersebut proses.pengecatan langsung dilakukan. Satu hari terdapat sekitar lima rumah yang di cat. "Kita kerja tergantung jumlah cat yg ada," ujad wanita yang disapa Tia itu.

Tia mengatakan, masyarakat sangat semangat dengan program ini. Pihaknya juga sudah mengusulkan kepada dinas terkait untuk memasukan program ini dalam anggaran APBD.

"Itu lihat, ibu-ibunya semangat sekali," ujarnya sambil menunjuk ke arah beberapa warga yang sedang melakukan pengecatan. 

Menurut Tia, program ini tidak hanya memperindah cat rumah semata, namun secara perlahan hati warga tergerak untuk memnjaga lingkungan sekitar seperti sampah dan lainnya.

"Itu udah ada yang merapikan perkarangan rumahnya, secara tidak langsung mereka tergerak untuk budaya bersih, apalagi kalau sudah menjadi tempa wisata," ujarnya.

Proses pengecatan dilakukan oleh masyarakat sendiri di dampingi satu tim dari anggota BMT Seri Pelangi.

Mulai didatangi bule

Selain memperindah dengan cara memberi cat warna-warni, kedepan akan ada angkringan dan pameran budaya. "Meskipun di beri warna, budaya melayu tidak akan kita hilangkan, bahkan lebih kita hidupkan lagi," katanya.

Tia menjelaskan, pihaknya welcome untuk semua pihak yang ikut menyumbang untuk berlangsungnya program ini. "Nanti bisa aja bagi donatur yang mau pajang logo perusahaan di sini," katanya. 

Tanjung Uma merupakan salah satu daedah yang berada di pusat perbelanjaan Kota Batam. Selain itu, juga dekat dari perlintasan pelabuhan Harbour Bay.

Dengan 20 ribu penduduk, tanjung uma juga dinamai dengan kampung tua. Tidak jarang beberapa wisatawan berkunjung ke kampung yang terletak tidak jauh dari Nagoya Hill karena ingin merasakan kehidupan kampung tua.

Pembuatan kampung pelangi ini yang bermuara menjadi objek wisata sejalan dengan target pemerintah kota untuk menjadikan Batam kota wisata. Bahkan sebelum kampung pelangi ini selesai sudah ada wisatawan dari Manchester berswa foto, bagaimana kalau sudah jadi.

Meskipun, kampung pelangi ini sudah ada di beberapa kota, tidak salah Tanjung Uma yang memiliki penduduk beragam ini bersatu dalam warna.

"Arti pelangi menyatukan bebagai ragam menjadi suatu keindahan," ujar Tia.

(tan)


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews