Menkominfo ke Natuna, Palapa Ring Wilayah Barat Segera Beroperasi?

Menkominfo ke Natuna, Palapa Ring Wilayah Barat Segera Beroperasi?

Menkominfo Rudiantara saat berkunjung ke Kepri (Foto: Batamnews)

BATAMNEWS.CO.ID, Tanjungpinang - Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Rudiantara meninjau Gedung Network Operation Centre (NOC) terkait kesiapan pengoperasian jaringan Palapa Ring Wilayah Barat.

Rudiantara didampingi Bupati Natuna Hamid Rizal, beserta rombongan Pemkab Bintan melakukan pertemuan bersama sejumlah OPD dan para siwa SMA perwakilan yang ada di Natuna setelah meninjau Gedung NOC di Jalan Adam Malik, Kecamatan Bunguran Timur, Natuna, Senin.

Dalam pertemuan itu, Menteri Rudiantara meminta kepada Pemerintah Daerah (Pemda) untuk mempermudah perizinan dalam proses pembagunan sarana pembangunan jaringan Palapa Ring.

Ia juga mengucapkan terima kasih dan memberi apresiasi atas dukungan pemerintah dan masyarakat terhadap pelaksanaan proyek nasional tersebut.

"Kegiatan ini untuk kepentingan bangsa dan negara. Saya berharap pemerintah permudah perizinan terkait pembangunan jaringan Palapa Ring Barat ini," ucapnya.

Ia mengatakan kegiatan ini tidak mengacu pada untung atau rugi, melainkan peningkatkan fasilitas jaringan telekomunikasi dan internet yang dibutuhkan daerah, terutama pulau terdepan NKRI.

Karena itu, semakin dipermudah ijin pembangunan jaringan Palapa Ring, maka semakin cepat pula masyarakat menikmati fasilitasnya.

"Tidak akan ada hitung untung rugi, terlebih daerah Natuna yang merupakan beranda NKRI, berbeda dengan swasta," terangnya.

Rusiantara mengatakan pihaknya menargetkan pada tahun 2019 seluruh Indonesia Palapa Ring sudah beroperasi.

"Jika dalam proses pembangunan ditemukan kondisi tidak sesuai dengan apa yang diinginkan itu wajar, karena setiap rencana pasti ada kendala sehingga tidak mulus 100 persen," pungkasnya.

Dia tidak menafikan dalampelaksanaan mendapat kendala terutama pemasangan kabel bawah laut. Hal itu karena kurangnya kepercayaan para tenaga asing terkait keamanan.

"Sebagai tenaga ahli kita butuh pekerja asing, khususnya di laut, mereka merasa tidak nyanman dengan adanya isu Indonesia dianggap rawan dan tidak aman, padahal cuma satu kasus, kalau kita bandingkan Indonesia dengan Amerika saja, itu jauh lebih aman Indonesia," ucapnya.

(snw)

 

Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews