Polantas Bilang Rem Blong, Disdik Bintan Sebut Human Error

Polantas Bilang Rem Blong, Disdik Bintan Sebut Human Error

Korban kecelakaan bus sekolah di Bintan (Foto: Batamnews)

BATAMNEWS.CO.ID, Bintan - Satlantas Polres Bintan dan Dinas Pendidikan (Disdik) Bintan memiliki keterangan yang berbeda terkait insiden bus sekolahan Hyundai B 7600 IW yang terlibat kecelakaan lalu lintas (lakalantas) di Simpang Empat Kawasan Pariwisata Lagoi.

Menurut Kasat Lantas Polres Bintan, AKP Anjar Yogota kecelakaan bus sekolahan yang disewa Disdik itu dikarenakan remnya blong. Sehingga bus itu sulit dikendalikan dan akhirnya terjadilah kecelakaan.

"Bus yang dikemudikan Riki Rikardo (36) ingin berbelok kekiri namun remnya blong. Tiba-tiba datang sepeda motor sehingga Riki Rikardo banting setir. Nahasnya, motor itupun diserempet lalu bus itu terbalik dan menghantam tiang listrik," ujarnya.

Ketika peristiwa lakalantas itu terjadi, 7 orang penumpang bus sekolah yang merupakan siswa SD tersebut keluar menyelamatkan diri. Mereka mengalami luka-luka ringan, hanya satu siswa yang lukanya berat yaitu Siswa SD 007 Kelurahan Kota Baru, Putri.

Sedangkan pengendara motor Yamaha Jupiter yang diserempet mengalami luka berat. Yaitu patah tulang bahu sebelah kiri.

"Sopir dan enam penumpangnya luka ringan. Tetapi salah satu siswa, Putri dan pengendara motornya, Sadar Gulto, mengalami luka yang lumayan parah sehingga dilarikan ke RSUP Kepri dan RSAL Tanjungpinang," katanya.

Hasil penyelidikan Satlantas Polres Bintan inipun dibantah olah Kabid Pendidikan Sekolah Dasar Disdik Bintan, Johari. Dia mengaku jika kecelakaan bus sekolah ini murni dikarenakan human error.

Bukannya akibat rem blong karena kondisi bus tersebut tidak ada masalah apapun.

"Kami sewa bus sekolah itu dari PT Aneka Jaya Kijang. Bedasarkan kerjasama itu, bus sekolah yang disewa sudah lulus Uji Kir sehingga kondisinya tidak ada masalah," ucapnya.

Dari hasil data yang dihimpun di lapangan, kecelakaan itu dikarenakan supirnya yang mengemudikan dengan ugal-ugalan. Sebab setiba di jalur persimpangan, supir tidak menghentingkan bus itu terlebih dahulu melainkan langsung berbelok ke kiri.

Alhasil lajunya bus itupun tak dapat terkendali lalu menyenggol pengendara lain yang berada di arah depan. Karena terkejut sang sopir banting stir sehingga bus itu terbalik dan menghantam tiang listrik milik pengelola Lagoi.

"Jadi insiden ini karena supir yang terlalu ugal-ugalan. Bukan karena permaslaahan bus," tegasnya.

Sebelumnya, pengelola bus sekolah yang juga merupakan manajemen PT Aneka Jaya Kijang, Syamsuddin AT mengaku kecelakaan lalu lintas (lakalantas) ini diduga karena sopir mengemudikan bus itu terlalu kencang.

Lalu, berbelok ke kiri tanpa memperhatikan sisi kiri jalan sehingga menabrak pengendara lainnya.

"Mungkin bus itu terlalu kencang, kemudian ada motor dan menghindar, sehingga terguling," katanya.

Sopir yang mengemudikan bus itu bukan supir aslinya. Sebab sopir aslinya bernama Riko namun bersangkutan tidak masuk kerja dikarenakan anaknya sakit dan diopname di rumah sakit.

Lantaran busnya tidak ada yang mengoperasikan, Riko mengizinkan Riki Rikardo untuk menggantikan posisi supir bus sekolah itu untuk sementara waktu.

"Sopir aslinya namanya Riko, yang bawa saat ini namanya Riki Rikardo (36). Sementara itu pergantian supir ini tanpa pemberitahuan kami," jelasnya. 

(ary)

Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews