Beras Mendadak Mahal, Ombudsman Curiga Ada Maladministrasi

Beras Mendadak Mahal, Ombudsman Curiga Ada Maladministrasi

Ilustrasi. (foto: ist/net)

BATAMNEWS.CO.ID, Jakarta - Pemerintah berencana untuk impor beras guna menalangi kelangkaan beras yang mengakibatkan lonjakan harga yang tidak wajar di Tanah Air. Rencananya, akan ada 500 ribu ton beras yang masuk dari Vietnam.

Ketua Ombudsman Amzulian Rifai mengatakan, telah mengecek ketersediaan beras, harga, dan penyebaran stok yang ada melalui 31 perwakilan mereka. Menurutnya, hal ini dilakukan karena adanya pernyataan yang berbeda dari pemerintah.

"Karena infonya berbeda. Kementan sebut stok beras cukup hingga puncak panen. Sehingga kalau impor tidakkah ini ganggu stabilitas harga ke depan," kata dia di kantornya, Jakarta, Senin (15/1/2018).

Menurutnya, kejadian ini tidak hanya terjadi sekali ini saja. Dia menilai, masalah suplai and demand ini seharusnya sudah mampu diselesaikan oleh pemerintah. "Ini apa tidak ada strategi kita selesaikan masalah ini?," katanya.

"Tentu ada kesimpang siuran data yang perlu kita cari tahu yang sesungguhnya. Ombudsman menilai ada potensi gejala maladministrasi," tambah dia.

Selain itu, dia mengingatkan kalau impor harus dilakukan secara benar. "Jangan abaikan prisnip kehati-hatian agar tidak terjadi maladministrasi yang bisa menyebabkan pelanggaran hukum," tuturnya.

Dia menambahkan, agar tidak terjadi konflik kepentingan, maka dia mengusulkan agar pemerintah kembali memperkuat Bulog. Menurut dia, jika Bulog tidak dikuatkan, maka problem seperti ini akan berulang. "Karena kalau tidak akurat akan memunculkan kesimpang siuran. Koordinasi penting dalam hal ini," tukas dia.

(ind)


Komentar Via Facebook :

Berita Terkait

close

Aplikasi Android Batamnews