Kombes Hengki: Kericuhan di Tanjung Buntung Masalah Lahan, Bukan SARA

Kombes Hengki: Kericuhan di Tanjung Buntung Masalah Lahan, Bukan SARA

Kapolresta Barelang Kombes Pol Hengki dan Kasat Reskrim di Tanjung Buntung. (foto: yud/batamnews)

BATAMNEWS.CO.ID, Batam - Kericuhan yang terjadi di Kampung Tua,Tanjung Buntung, Bengkong, Kamis sore Kamis (7/12/2017) diduga disebabkan adanya sekelompok orang yang meminta jatah lahan di sana.

Kapolresta Barelang, Kombes Pol Hengki mengatakan, kericuhan tersebut dipicu setelah adanya puluhan orang yang yang meminta bagian atas lahan tersebut sebanyak Rp 150 juta.

"Informasi awalnya demikian, karena di kelompok itu ada yang mengaku itu lahan mereka. Inisialnya F ya," ujar Hengki.

Hengki menyebutkan, lahan tersebut adalah untuk pengerukan untuk penimbunan bagi masyarakat yang membutuhkan. Lahan tersebut diketahui dikelola oleh Hambali (korban pembacokan diberita sebelumnya).

"Korban mengalami luka di bagian kaki kanannya, dan perutnya juga mengalami luka. Saat ini sudah dibawa ke Rumah Sakit Budi Kemuliyaan," kata dia.

Saat ini, ujar Hengki, pelaku masih dalam pengejaran. Namun, ia mengatakan sudah mengetahui identitas pelaku. Ia juga akan menempatkan beberapa anggota kepolisian untuk menjaga lokasi tersebut.

"Kita akan periksa saksi-saksi dulu, termasuk kita akan melakukan pengejaran dan penangkapan terhadap pelaku. Kita sudah kantongi ya," tegas Hengki.

Lanjut Hengki, pelaku pembacokan dari informasi, yang melakukan hanya satu orang.

"Sementara informasi dari saksi satu orang, kalau yang lain ngejar nggak dapat," kata dia.

Ia juga menegaskan bahwa kericuhan ini bukan antar suku, dan agama. "Dan sekali lagi ini bukan antar suku, apalagi antar agama. Masalah lahan dan perut aja ini," tegas dia.

(yud)


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews