Nasib Tragis Korban Laka di Southlink

Tangis Khanza Pecah Saat Memegang Tangan Ibunya yang Masih Kritis

Tangis Khanza Pecah Saat Memegang Tangan Ibunya yang Masih Kritis

Khanza (baju pink) bersama kakak sepupunya. Ia baru mengetahui ibunya di rumah sakit dan tangisnya pun pecah. (foto: yes/batamnews)

BATAMNEWS.CO.ID, Batam - Maya Asmita, korban kecelakaan di Southlink, Tiban, pada Senin (14/8/2017), masih dalam keadaan kritis di Rumah Sakit Budi Kemuliaan (RSBK), Seraya, Batam. Maya sudah kritis sejak kecelakaan yang menewaskan suaminya, Okto Herianto atau Heri.

Suami istri itu mengalami kecelakaan bersama anak mereka yang masih berusia 2 tahun, Khanza. Beruntung, Khanza selamat tanpa luka  yang berarti.

Hingga saat ini, Maya belum mengetahui suaminya Heri sudah meninggal dunia, pasalnya masih belum sadar diri. Ia pun tidak tahu nasib buah hatinya.

Saat ayah ibunya tergeletak di jalan, Khanza hanya termangu di pinggir jalan. Moment itu sempat diabadikan warga yang melintas. Tidak sedikit yang ikut sedih atas nasib bocah malang itu.

Kini Khanza tinggal bersama adik ayahnya di Jalan Kavling Senjulung, Kec. Kabil, Nongsa, Batam. Ia belum tahu yang dialami ayah ibunya. Bocah itu juga belum tahu ayahnya sudah dimakamkan di kampung halamannya di Pulau Panjang.

Setelah kejadian naas itu, Kanza baru bisa melihat keadaan ibunya beberapa hari yang lalu. Tangisnya pun pecah ketika memegang tangan sang ibu.

"Kemaren dia sudah sini (RSBK) waktu megang tangan ibunya Khanza menangis," ujar Meida Permata Sari, adik Maya menceritakan kepada Batamnews.co.id.

Namun, Khanza takut melihat wajah ibunya yang memar dan penuh dengan selang infus.

"Sempat takut juga dia karena mungkin karena wajah ibunya ada selang infus," ujar wanita yang biasa dipanggil Mei itu.

Ibu Khanza, Maya masih dalam kondisi kritis

Mei mengatakan, dari keterangan dokter yang menangani Maya, benturan di kepalanya masih dalam proses pemulihan. Karena terdapat gangguan syaraf di bagian belakang kepalanya.

"Kepalanya memang ngak ada luka, tetapi kata dokter bagian dalamnya butuh waktu lama pemulihan," papar Mei.

Kecelakaan maut tepat terjadi Southlink, Tiban. Kejadian berawal ketika Heri mengendarai motornya disenggol oleh pengemudi lain. Motor Herry mengarah ke tengah jalan. Di waktu bersamaan dari arah yang sama datang mobil Rush. Tabrakan pun tidak bis dielakkan. Herry, Maya dan Khanza terlempar beberapa meter.

Herry meninggal di tempat, Maya kritis dan Khanza selamat.

Kejadian saat kecelakaan, ayah ibu Khanza tergeletak. Khanza termangu di tepi jalan (dilingkari)

(Yes)


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews