Harga Garam di Tanjungpinang Capai Rp 7.000 per Kg

Harga Garam di Tanjungpinang Capai Rp 7.000 per Kg

BATAMNEWS.CO.ID, Tanjungpinang - Ancaman kelangkaan garam di Tanjungpinang menjadi perhatian. Walikota Tanjungpinang Lis Darmansyah pun mengumpulkan para distributor garam.

"Kelangkaan garam ini menjadi isu nasional, bahkan beberapa daerah lainnya sudah mengalaminya. Pemko bersama ditributor bertemu mengatispasi agar kelangkaan ini tidak terjadi," kata Walikota Tanjungpinang Lis Darmansyah saat melakukan pertemuan dengan para distributor garam, Selasa (8/8/2017).

Kata Lis, kelangkaan garam bisa saja terjadi di Tanjungpinang. "Sebelum terjadi  kita sudah antispasi dulu, tapi di Kota Tanjungpinang alhamdulillah lah stok garam masih aman untuk 4 bulan kedepannya," ujarnya.

Seorang distributor garam di Tanjungpinang, Darno menuturkan, bahwa ketersediaan stok garam masih cukup di dugangnya untuk empat bulan ke depan.

"Stok garam kita ada sekitar 40 ton, cukup untuk empat bulan kedepan. Kebutuhan garam di Kota Tanjungpinang ini selama satu bulan sekitar 23 ton," katanya.

Ia mengaku telah melakukan pemesanam garam yang saat ini masih dalam proses perjalanan, mungkin dalam waktu dekat ini garam yang pihaknya pesan akan sampai. Jadi katanya untuk stok garam di Kota Tanjungpinang masih aman.

"Kita lagi mesan juga, untuk menambah stok di gudang agar tidak terjadi kelangkaan," ujarnya.

Meskipun stock garam memandai untuk kedepannya, namun harga mengalami kenaikan hingga 50%, hal ini sebabkan dari pabrik mengalami kenaikan, secara otomatis harga jual di Kota Tanjungpinang juga mengalami kenaikan.

"Untuk garam industri harga sebelumnya Rp 2800 perkilogram menjadi Rp 5000 perkilogram. Sementara itu untuk harga garam konsumsi sebelumnya Rp 5000 perkilogram menjadi Rp 7000 perkilogram," ujarnya.

Pihaknya menepis saat ditanya apakah ada permainan harga terkait isu kelangkaan garam, katanya, harga garam itu memang mengalami kenaikan dari pabrik.

"Harga mahal bukan dari kita, dari pabriknya itu sudah mengalami kenaikan, kita berusaha menjaga agar garam ini tidak putus. Tidak ada penimbunan garam, kita kalau dapat lebih cepat abis," kata dia.***

 

Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews